The Sound of Me

Saya punya suara kan? Kalau tidak berarti saya bisu. Kalau tidak juga berarti saya bukan manusia yang dilahirkan secara normal.

Apa yang saya pikirkan, apa yang saya rasa, apa yang saya inginkan, sebagian besar itu hanya tersimpan di dalam pikiran saya. Sebagian kecil saya ungkapkan kepada orang lain.

Bahkan keluarga saya sendiri pun tidak tahu. Bahkan ibu saya sendiri pun tidak akan pernah tahu. Karena saya tidak pernah mengungkapkannya.

Yah memang itu yang terbaik. Walau terkesan egois. Hanya menyimpan semuanya. Seolah-olah menjadi orang yang paling batu sedunia. Tidak peduli lingkungan sekitar. Hei, setiap orang punya ego kan?

Sejenak, bahkan, memang seringkali, menjadi orang yang sedikit tertutup. Sangat menyenangkan. Seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi. Melihat dunia apa adanya.

Padahal tidak juga seperti itu. Pikiran ini masih saja terlintas. Bahkan bagaikan kanker, bahkan sirosis hati, yang obatnya susah ditemukan.

Seringkali obat itu datang, dan seringkali manjur sehingga dapat menyembuhkan semuanya.

Tapi, apa ini untuk selamanya? Ternyata tidak.

Ternyata pikiran itu tersimpan dalam otak kanan, yang notabene untuk menyimpan memori dalam jangka waktu yang panjang. Dan di situlah letak pikiran itu.

Semua orang punya mimpi, itu pasti. Dan mimpi hanya akan terwujud kalau kita berusaha untuk mengejar mimpi itu atau kalau sudah takdirnya mencapai mimpi itu.

Dan aku tidak bisa mencapai mimpi itu. Itu hanya mimpi, dan aku tidak mungkin bisa berusaha mendapatkannya.

Pada akhirnya, masih ada jalan lain dan aku harus bersyukur dengan itu.