Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.

Sunday, May 29, 2011

Blackberry, antara (+) dan (-)

Jaman sekarang nih yee (yah sebenernya sih dari sekitar gw kelas 6 SD—kalo di Amerikanya, banyak banget orang yang pake BB alias BlackBerry. Khususnya orang-orang yang mampu, pasti deh hp nya BB. Bahkan sekarang hampir semua kalangan usia dan semua kalangan kelas ekonomi pakenya BB. Semakin lama semakin banyak yang pake BB dan gw merasa makin pusing aja karena makin banyak juga temen-temen gw yang make BB.


What is BlackBerry?


BlackBerry, atau kalo disini lebih dikenal dengan nama BB, adalah salah satu ‘smart phone’ yang paling populer saat ini. Diciptakan oleh perusahaan Research in Motion yang berpusat di Kanada.  Yah buat lebih detilnya lo bisa cari di Wikipedia.


Yang paling khas dari smartphone ini adalah keypad qwerty (padahal dulu juga ada keypad abc, dan qwerty pertama yang gw tau itu Nokia). Lalu ada fitur-fitur spesial, diantaranya:



  • BBM a.k.a. BlackBerry Messengger, sebenernya sih sama aja kayak MSN, YM, atau Google Talk. Cuma bedanya apa ya? Kayaknya musti nge-add pin bbm nya deh yang emang udah ada semenjak beli hpnya.

  • Browser dengan kuota yang tidak ditentukan. Yah lo mau download ber-mega-mega byte tetep gak masalah sama yang namanya pulsa. Kan sekarang tiap provider udah nyediain paket-paket khusus dengan limit waktu.

  • Aplikasi pengolah dokumen seperti pengolah kata, angka, ataupun presentasi.

  • Entertaiment, seperti pictures, music, video

  • Aplikasi khusus social networking, seperti Facebook, Twitter, MSN, YM, Google Talk.

  • Bisa print-screen

  • Dan aplikasi-aplikasi aneh-aneh yang bisa didownload via BlackBerry app store.

Yah, kurang lebih itulah fitur ++ nya yang gw tahu (gw bukan pengguna BB). Tentu saja smartphone ini meiliki beberapa keunggulan, diantaranya:



  • Yah, komunikasi jadi lancar. Bisa lebih dekat dengan teman, bahkkan bisa berjumpa kembali dengan teman lama, berkenalan dengan teman baru. Baik melalui SMS, BBM, atau social networking.

  • Bisa nonton video di YouTube tanpa stress pulsa. Paling buffer karena speed tiap provider yang beda.

  • Upolad foto ke Facebook dengan tenang. Sebanyak apapun foto yang lo upload dengan size berapapun sementara lo tenang-tenang aja.

  • Download apapun juga gak pake mikirin pulsa dengan size ampe lebih dari 10 MB. Paling speed downloadnya yang tergantung provider.

  • Bisa transfer lagu, video, atau foto via BBM dengan cepat.

  • Bisa jadi barang bukti dengan fasilitas print screen.

  • Bisa gantiin komputer, laptop, atau netbook yang terlalu berat kalo dibawa

  • Dan beberapa kelebihan lainnya yang gw gak tau (maklum bukan pengguna)

Tapi di samping positifnya, pasti ada juga dong yang negatif. Namanya juga buatan manusia, gak ada yang sempurna kan. Ini sih menurut gw nilai (-) nya BB:



  • Boros batre! Yah itu komentar temen-temen—keluhan lebih tepatnya tentang BB. Bayangin aja charge ampe full kurang lebih 2 jam (itu aja belom tentu full). Tapi kalo abis, cepet banget! Temen-temen gw aja kalo gak beli travel charger ya beli batre cadangan yang full kalo pergi jauh.

  • Boros pulsa. Kalo pake paket, buat sehari aja sekitar 4000 pulsanya. Seminggu sekitar 15000, sebulan—well antara 70rb sampe 100rb. Itu aja cuma buat yang hubungannya sama internet. Belom termasuk buat telepon sama SMS.

  • Ini nih yang paling agak gw gak suka. Mendekatkan yang jauh, satu syaramenjauhkan yang dekat. Jadi agak individualis, egois. Apa-apa yang dipegang cuma BB, dikit-dikit BB. Ini sih—gw yakin gak semua orang, tapi kebanyakan.

  • Kalo ada komponen yang rusak, langsung berabe. Rata-rata pada suka rusak di trackball (kalo trackpad sih jarang), keypad (cuma beberapa tombol), program (ini paling banyak), bahkan yang lebih parah, LCD! Wah kalo udah servis, butuh waktu gak bentar gak lama dan para pengguna jadi ‘turun pangkat’. Tadinya pake BB karena diservis jadi pake Esia atau hape standar, bahkan hp yang ga ada kameranya, yang layar cuma 1 warna dan warna hitam yang jadi font colornya.

  • Harus menyisihkan duit demi BB, terutama pulsa. Buat lo semua orang yang cukup (re: kaya) sih no problemo. Tapi kalo yang kalangan biasa aja terus punya BB, wah butuh perjuangan banget o itu buat menyisihkan uang. Jadi salah satu syarat utama punya BB ya itu. Kalo gak siap ya pake hp biasa aja.

  • Masih ada aja keluhan menggunakan BB. Terutama pada ngeluh BBM pending. Hell-o itu kan resikonya, tergantung provider juga sih.

  • Yang terparah: BISA MENIMBULKAN FITNAH! Yah di samping membuat persahabatan, terkadang juga membuat permusuhan. Bahkan gak jarang lho kejadian kayak gini.

  • Jadi-agak-ketergantungan. Maksudnya, terkadang hidup lo terlalu tergantung sama BB yang lo punya.

  • Dan lain-lain

Yah itu sih cuma pendapat gw aja tentang BlackBerry. Ini adalah kebebasan berpendapat. Mau komen apa boam. This is just my decision!


Buat yang mau punya BB, itu semua terserah lo mau beli BB atau nggak. Gw sih enggak (semoga) tapi mungkin aja nantinya malah gw make BB (walaupun impossible banget).


Sekali lagi: IT’S JUST MY DECISION!

When You Love Someone - Endah n' Rhesa

gatau napa ya nih lagu tuh bener-bener bikin gw campur aduk. selama kelas 11 ini selalu aja lagu ini dinyanyiin sama temen-temen gw. apalagi kalo salah satu liriknya diganti. sialan! semakin-semakin deh.

oke, here's the lyrics:

I love you but it ’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you ’re still in my dream
And I can’t stand to wait ‘till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence

When you love someone
Just be brave to say that you
want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come
true…

I used to hide and watch you
from a distance and i knew
you realized
I was looking for a time to
get closer at least to say … “hello”
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
When you love someone
Just be brave to say that you
want him to be with you

When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come
true…

And I never thought that I ’m so strong
I stuck on you and wait so
long
But when love comes it can ’t be wrong
Don’t ever give up just try and try to get what you want
Cause love will find the way ….

When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true…

Drama Group

Now in this post, I want to introduce my drama group in Bahasa Indonesia class XI IPA 1 a.k.a. COSINUS. Kita adalah kelompok terakhir alias kelompok 4, tapi pas pementasan di sekolah kita tampil urutan ketiga di kelas.

Drama kita judulnya “Rusun dan Rulit”. Rusun itu singkatan dari rumah susun dan rulit adalah singkatan dari rumah elit. Yah, otak dari judul ini si Ope lah.

Gak perlu basa-basi inilah kami dengan perannya:


Christman Shiva Irya Gurning


Si ce-er ini berperan sebagai Freddy, seorang penjahat yang menyamar sebagai salesman. Hehe pemiihannya sebagai penjahat ini emang tepat, abis dianya juga seneng kok.











Claudia Natalia

Celud berperan sebagai Luna, anak dari Evelyn dan tinggal di sebuah rumah di kawasan elit bersama ibu dan pembantunya, Jaenab. Teman baik Tata.











Hasana Kushadi Ratnasari

Ini gua. Disini gua berperan sebagai Bu Susilo, ibunya Tata. Suaminya Pak Susilo. Tinggalnya di rumah susun. Sepik Batak (nasib amet gw dapet peran ini, padahal gw orang Jawa).













Laura Oktavia


Perannya Ope jadi Jaenab, pembantu di rumah Evelyn dan Luna. Sepik Betawi.









Miftahur Rusydi



As himself (Rusdi) si tukang rujak yang suka lewat rumah susun. Merupakan perantau dari Maluku. Pada, akhirnya dia beralih profesi sebagai tukang cendol. Sepik Ambon.







Ni Wayan Evasari Putri


Sebagai Elis, tetangganya Pak Susilo dan Leo, tinggal di rusun. Suka dipanggil Ceceu (di drama doang). Dia tinggal sendiri di rusun. Suka ngadain ‘pesta rujak’ di rumah susun bersama keluarga Susilo dan Ko’ Leo. Sepik Sunda.








Puspa Anggitha Sanjayaa




Puspa berperan sebagai Evelyn, ibunya Luna. Bersama Luna dan Jaenab, dia tinggal di rumah elit. Merupakan pengusaha yang cukup sibuk sehingga jarang di rumah dan jarang berkomunikasi bersama Luna.








Rey Nova Will



Berperan sebagai Tata, teman dekat Luna. Anak dari Bapak dan Ibu Susilo, tinggal di rumah susun.








Romario Daniel





Om, berperan sebagai Pak Susilo, bapaknya Tata. Sifatnya terlalu sabar (tapi di drama doang lho). Sepik Jawa.









Vico Morales

Sebagai Leo, atau suka dipanggil ‘Koko’. Pedagang barang elektronik (terutama handphone) yang punya beberapa toko. Tinggal di rumah susun bersama Ce’ Elis dan keluarga Susilo. Sepik Cina.










Buat sambungannya ntar dulu ya… sabar hehe.

Wednesday, May 25, 2011

Opini Saya Tentang Kongres PSSI

Nih ada pengantar dulu sebelum gw sendiri kasih opini tentang kongres PSSShit nya:

"Kongres PSSI? Pasti lo semua tau kan apa yang terjadi dalam kongres yang diadakan hari Jum'at (20/5) oleh Komite Normalisasi yang diketuai oleh Agum Gumelar dan diadakan di Hotel Sultan Senayan, Jakarta kan? Pasti hampir semua tahu, lha wong disiarin terus kok di TV sampai sekarang. Yah, cukup—bahkan sangat MENGECEWAKAN hasilnya. Bukannya milih ketua umum PSSI malah ribut gak karuan kayak DPR kalo lagi rapat. Yah pasti lo tau kan (yang tahu beritanya) siapa yang bikin tuh keributan? Itu tuh, sekelompok manusia yang—katanya sih, berotak—berjumlah 78 orang dan menamakan diri mereka "Kelompok 78". Mereka itu sekelompok orang yang tetap mempertahankan pendapatnya soal George Toissuta dan Arifin Panigoro tetap menjadi calon ketua PSSI. Padahal, FIFA (badan sepakbola tertinngi dunia) menyatakan bahwa ada empat nama yang tidak boleh mencalonkan diri mereka sebagai ketua PSSI, yaitu, tentu saja, Nurdin Halid, lalu Nirwan Bakrie, serta George Toissuta dan Arifin Panigoro. Kalo nama pertama dan kedua sih pasti agan-agan juga udah gak mau ada nama mereka lagi sebagai calon ketua. Nah masalahnya adalah dua nama terakhirnya itu. Kenapa mereka juga gak boleh mencalonkan diri? Karena mereka ada campur tangan dalam pendirian Liga Primer Indonesia (LPI) yang jelas-jelas ilegal menurut PSSI dan FIFA.

Tapi tidak seperti Nurdin dan Bakrie yang (akhirnya) legowo (alhamdulillah...) Toissuta dan Panigoro tetap ngotot bahwa mereka akan mencalonkan diri sebagi ketua, yah juga didukung sama si K-78 itu. Nah finally diadakan juga kan Kongres PSSI Jum'at kemaren. Bukannya masalah PSSI selesai melalui kongres tersebut malah GAGAL TOTAL karena sekelompok manusia BANGSAT yang jumlahnya 78 orang itu. Padahal di situ juga ada utusan dari FIFA yang tugasnya mengamati kongres, Thierry Reggenas. Haarusnya sih si Reggenas diem aja. Tapi karena mereka—K-78 itu yah nanya kenapa harus Toissuta dan Arifin juga ikut ga dibolehin nyalonin diri, yah akhirnya si Reggenas ngomong juga, yah sebab bukannya karena yang LPI itu. Nah mereka gak terima tuh. Udah deh lama-lama ribut. Bahkan saking ributnya, wakil walikota Solo (hehe gw lupa namanya) udah gak tahan lagi dan dia ngomong dia mundur dari KN dan langsung keluar dari kongres neraka itu. Yak suasana masih ribut aja dengan adu argumen mempertahankan ego, akhirnya sang ketua KN, Agum Gumelar mengatakan kongres ditutup sambil mengetuk palu tiga kali. Bloody hell!"

Mungkin reaksi gw sama kayak reaksi lo semua. Gw sebagai salah satu dari jutaan—bahkan puluhan juta penduduk Indonesia yang menggemari sepakbola kesel liat kongres ini pas hasilnya disiarin di TV, nongol di koran, dan melenggang di internet. Gimana gak kesel coba, kita berharap hasil yang baik malah jadi buruk—bahkan SANGAT BURUK! Padahal paginya gw berdoa supaya kongres PSSI berjalan dengan lancar dan masalah yang ada dalam tubuh PSSI terselesaikan. Tapi? What!? Pas gw liat timeline di Twitter malah pada ngomongin kongres PSSI yang rokes. Langsung aja gw nyalain TV eh iya bener lagi pada ngomongin. Waduh istighfar gw tiap liat tuh berita.

Oh ya my opinion, this is it:

Gagalnya Kongres PSSI bikin malu negara aja. Bayangkan saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Abang (eh tanah air deh, mang preman tanah abang) gak cuma kita aja masyarakat Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 230 juta, tapi seluruh dunia juga kemiungkinan tahu akan hal ini! Makin malu ajadah kita. Untung teman-teman dunia maya saya yang di luar negeri gak ngebahas masalah ini (semoga aja gak tau ya haha).

Lalu gw merasa bahwa kejadian kongres itu adalah kejadian paling kelam dalam persepakbolaan Indonesia (cailah). Kenapa juga hal konyol seperti ini harus terjadi? Seharusnya hal yang 'menggelikan' itu gak bakal terjadi andaikan K-78 itu menggunakan otaknya dengan berpikir jernih, rasional, dan positif. Bukan berpikir ala binatang yang adanya cuma hawa nafsu doang. Seperti kata Armada, "Mau dibawa kemana?" ya, mau dibawa kemana sepak bola Indonesia, yang notabene sedang melangkah menuju kesuksesan? Untung aja FIFA belom ngasih keputusan apa kita harus diberi sanksi atau nggak. Jadi masih bisa berharap deh (semoga nggak, tapi kalo iya semoga aja jadi pada mikir). Tapi kalo misalnya FIFA menjatuhkan sanksi dan kita di-banned? Yah, gak boleh ikut event-event internasional deh. So, berharap aja buat tanggal 31 Mei nanti. Selain kita gak boleh ngikut event internasional, banned juga bakal berdampak di liga domestik. Mungkin liga domestik jadi agak kurang bergairah lagi, dan sponsor juga agak mulai letoy.

Nah, ini yang paling parah dampaknya: PEMAIN. Yah siapa lagi kan? Pelaku utama dalam permainan sepakbola ya pemain. Kalo misalnya jadi di-banned, mungkin pemain-pemain jadi agak kurang semangat mainnya. Tak ada timnas, gak ikut kualifikasi, dan juga klub-klub yang seharusnya bisa lolos ke ajang AFC Champions League atau AFC Cup, atau gabisa ikut SEA Games, piala AFF, piala AFC, bahkan mungkin Piala Dunia (hiyaa lebay!). Apalagi buat para pemain muda yang sedang mengemban ilmu di luar negeri, di timnas junior, atau masih di SSB lokal biar bisa jadi pemain hebat seperti idola mereka. Seperti kata Syamsir Alam, "Jangan renggut mimpi kami!"

Masalah tindakan mereka yang ada di dalam kongres, tidak termasuk 'wong cilik' seperti semut, tikus, kecoa, cicak, bahkan nyamuk, juga tidak termasuk pers yang hanya nulis-nulis dan rekam kongres. Duh, mereka sungguh memalukan! Mau nyamain DPR kalo rapat apaya? Padahal usia mereka itu di atas 20 tahun semua, yah usia yang dewasa bukan? Tetapi kenapa kelakuan mereka malah kayak anak 3 tahun kalo direbut mainannya—bahkan lebih parah dari itu? Terlebih lagi si K-78 itu, mentingin ego doang. Parahnya lagi apa yang mereka lakukan itu mereka anggap benar! Hey! Where's your brain at? In your ass? Katanya demi istri dan anak mereka. Yaelah, mending istri ama anak lo seneng lo ngelakuin gitu. Gak nyambung wooi!

Yah jadi gak hanya K-78 juga yang koreksi, tapi KN juga, mungkin pemerintah ngikut juga kali ya, atau ikut sertakan saja Gayus Tambunan (ga ada urusan!). Kita yang masyarakat biasa gak bisa berbuat apa-apa selain ngasih pendapat dan berdoa. Atau bikin kongres tandingan perlu juga kali ya? Haha, LOL. Kejadian ini gak bakal terjadi andaikan Nurdin Halid udah mundur dari jaman gw masih SMP, bukan pas dipaksa berkali-kali ampe FIFA akhirnya turun tangan gini.

Oke, that's only my opinion.

Tuesday, May 24, 2011

Goes to Jogja (Part 2)

1 April 2011

Kita, penghuni kamar 306 bangun dari tidur pukul 4 pagi, yah itu juga gara-gara bunyi alarm hp-nya Dian (and thanks to my dream that make me wake up early). Semuanya melek, tapi yang udah pecicilan duluan ya gw. Dan akhirnya hp Dian gw matiin alarmnya, semua bangkit dari tempat tidur dan kami ke kamar mandi untuk buang air dan cuci muka (tidak bersama-sama tentunya). Yah biar gak kekejar waktu gw sama Nandia mandi duluan. Lalu Dian, Meitri, Citra, Jakul. Abis mandi gw sholat. Oh iya, hari ini make seragam batik dan rok abu-abu. Abis semuanya pada beres, masih setengah 6, kita nonton TV aja dulu. Tadinya nonton berita ngeliat beritanya si Malinda Dee yang cakep tapi tukang cuci uang itu. Abis itu ganti channel ke Fashion TV! Kali ini catwalknya baju-baju buat musim semi. Bwahaha, lumayan keren juga baju-bajunya, tapi modelnya terlalu menakutkan, mereka SANGAT KURUS!

Jam 6 kurang, kita memutuskan untuk kelaur kamar. Kita semua bawa tas yang isinya barang-barang yang perlu dibawa aja. Sebelum turun, mampir ke kamar 307 dulu aah. Iseng-iseng ketok-ketok pintu. Sambil foto-foto juga sama anak-anak kamar 307. abis itu kita anak kamar 306 turun duluan ke bawah naik lift.

Keluar dari lift, kita keluar. Dian mampir ke kamar Andini cs, sementara kita yang lain di luar aja, sambil foto-foto (lagi!). Setelah Dian keluar dari kamar Andini kita jalan-jalan bentar deh di luar, abis itu pergi ke tempat makan buat sarapan.

Ternyata belum banyak yang dateng ke tempat makan. Kita langsung ambil sarapan. Gw, mengngat petuah ibu yang disampaikan sebelum saya berangkat, makan dengan takaran formal aja, dan hanya sarapan nasi dengan..... (jah, gw lupa! haha). Gw semeja sama Jakul, Nandia, Meytri, Fani, Citra. Lalu tiba-tiba datang Pak Meto sang Fotografer motoin orang-orang yang makan, termasuk kita.

Selesai makan gw langsung keluar. Dan foto-foto. Did you know? Gw jadi fotografer dengan sekitar 10 kamera digital dikalungkan di tangan gw! (itu punya orang-orang sama punya gw) buat motoin mereka. Yasudahlah ikhlas aja, toh akhirnya gw kebagian juga kok :D

Nah sekitar jam 7 masuk ke dalam bis. Saya kembali ke bis 1 bersama anak-anak COSINUS yang berisik dan menyenangkan (ya iyalah, kelas gw!). gw langsung duduk di bagian tengah, depan Iki, dan gw duduk sama Porman.

Hari ini tujuan pertama kita adalah UGM a.k.a. Universtas Gadjah Mada, salah satu universitas unggulan di Indonesia, juga universitas impian gw haha. Selama perjalanan yah gila-gilaan aja, nyanyi, berisik, ngecengin orang, gw yang ngobrol sama Porman, Iki, Abror, dan lainnya.

Tak lama kemudian kita sampai di UGM. Oh ya, buat anak IPA 1 dan IPA 2 kita pergi ke Fakultas Farmasi, juga buat IPA 3. IPS 1 di Fakultas Ekonomi, IPS 2 Hukum, IPS 3 dan 4 Psikologi. Itu artinya gw dan anak Cosinus go to Farmasi.

Kita nyebrang jalan lalu, sampailah disana, di auditorium ruang Fakultas Farmasi. Kita dengerin seminar tentang Fakultas Farmasi di UGM dan dibuka sesi pertanyaan. Oh ya, pas masuk, kita dah ngambil makanan, yang lain pada makan gw malah nyimpen makanannya di tas (buat nanti hehe).

Abis itu, kita dibagi dalam beberapa kelompok buat ngunjungin gedung-gedung di dalam Fakultas Farmasi. Gw dan yang lainada di kelompok 1 degna pendampingnya Kak Amanda (nama lengkapnya Bernadine Amanda N., anak farmasinya). Ditunjukkin apa ajaa lab-labnya, kegiatannya, dan entah kenapa gw selalu benrtanya soal ‘penelitian es batu, apakah es batu bisa menjadi obat?’ ke kak Manda. Dia ketawa aja. Abis panas banget cuacanya dan gw haus. Dan gw moto-moto labnya.

Selesai kunjungan gedung, kita foto bareng, termasuk Kak Manda, lalu go back to the bus. Pas pengen balik, wah! Ya-ampun-kok-ada-yang-mirip-sama-wallpaper-hp-sama-notebook-gw-tapi-dia-lebih-ganteng? Pengen gw foto, eh malah keburu pergi. Dan gw ceritain ke beberapa orang. Waaah.... o.o

Next destination: rest, lunch, and pray. Karena hari Jum’at, yang cowo Muslim sholat jum’at, yang lain makan. Gw makan cuama sama kerupuk dan itu gak habis, yang gw abisin Cuma teh manis hangat. Abis itu main sama yang lain, sama Gita, Dwi, Dilla, Astri, Kartika, Riri, Upi, dan Dewi. Lalu Gita cerita sesuatu, celebek haha. Lalu foto-foto, dan akhirnya gw motret dengan kamera SLR! (punya Dewi sih -_-). Lalu kijk hij en ik wil niet kijk hij, Gita spreekt met hij. Lalu pada ganti baju. Syake! Gw gak bawa ganti, temen-temen sekamar gw dan rata-rata anak IPS 2 juga gak bawa sih. Lalu masuk ke bis.

Next destination: Kasongan. Sepanjang perjalanan pada gila-gilaan! Gw duduk diam sambil ngutak ngatik kamera gw. Lalu Porman nanya sesuatu yang bikin gw nyesss dah jantung gw. He ask me: Sinds wanneer ik ben houd van hij? What a difficult question! Lalu gw nyengir sambil melihat sungai dan sawah dan menjawab: Ik weet niet, it comes suddenly, ik denk omdat van voetbal haha.

Dan tiba di Kasongan. Awalnya gw gak tau Kasongan itu tempat apa, lalu setelah Oom Ari si guide bicara dalam bus tentang Kasongan, gw tau kalo tempat ini adalah kampungnya para perajin gerabah. Gw turun dari bis dan ngeliat bagaimana caranya mereka bikin keramik dari gerabah. Abis itu, langsung ke toko souvenir. Yah biasa hanya lihat-lihat aja gak beli. Abis gak tau beli apa. Dan ada caracas, gw ngamen aja nyanyi lagu Pengamen Jalanan yang “tersimpan rindu di hati...” eh malah diliatin Cobek bilang crazy. Yah bubar deh.

Then, kembali ke bus dan kembali duduk bersama Porman ‘groot-hoofd’ haha :peace. Then gila-gilaan dalam bus! Joged dan nyanyi lagu 414y. Gw ngakank aja sambil fotoin mereka. Lalu ada insiden! Memori kamera digital gw keformat :’( shit! Gw pengen nangis. Dan tenang kembali saat main tebak-tebakan. Oh ya kita lagi stop di toko Bakpia 75 dan gw gak beli (there are some reasons why I—and some of my friends didn’t buy it). Kembali ke tebak-tebakan, yah kayak di X.3 dulu, gw kalo ngasih tebakan terus orang-orang pura-pura gatau dengan tampang tolol lalu mereka minta jawaban dan gw jawab lalu mereka sambil ketawa garing bully gw dengan tonjok. Yah, gw ngakak aja (maybe that’s one of many reasons why many friends call me FREAK).

Lalu kita ke: MALIOBORO!!! Surga belanja Jogja. Gw udah berencana bersama Romario, Porman, Rizki, dan Abror buat jalan bareng karena mereka gak ngerti bahasa Jawa (baca: biar dikasih harga murah kalo kita ngomong Jawa) dan gw emang satu-satunya orang Jawa dan bisa bahasa Jawa diantara kita berlima, dan ditambah Vico yang juga ngikut kita. Dan kita dapat kupon gratis makan gratis di KFC, bisa di pasar atau mall Malioboro.

Keluar bis, hujan, gerimis sih. Untung pada pake jaket (bawaan wajib semua yang ke Jogja!). kita lalu jalan ber-6. oke, gw gak mau jalan paling depang karena ‘scared of hipnotyze’. Tujuan pertama kita adalah Mall Malioboro. Yang lain pada sibuk cari oleh-oleh di pasar, kita malah langsung melenggang ke mall. Yah, nyari bakpia kalo gw (I hope ada bakpia 25). Nyebrang jalan diguyur hujan, dan masuk ke mall. Kalo gw ama Vico sekalian pergi ke Gramedia haha.

Di dalem mall gw ama yang lain gajelas aja, keliling tiap lantai ampe lantai tertinggi (lantai 5), lalu gak ada oleh-oleh, turun lagi. Pas di lantai 4, kita ketemu Wayan, Randhy, Ardil, Anggita, Kathrin, Rama. Akhirnya gw berlima memutuskan untuk kembali ke lantai 5 buat makan. Dan menukar kupon KFC! Lumayan lah kita dapet nasi, ayam, dan Coca-cola. Kita semua makan. Gw duduk sama Kathrin dan Anggita. Gw makan sampai bener-bener abis (baru ini selama studi tour ini gw makan lahap). Gw abisin ayam ampe semuat tulangnya, bahkan sumsumnya gw gerogotin. Begitu juga gw abisin terhadap tulang ayamnya Anggita, Kathrin, Randhy, Porman, Vico, Wayan, Iki, Abror. Lalu, ada yang nambah beli burger, sup, makan lagi, dan minuman. Lalu akhirnya kita melanjutkan perjalanan bersama-sama dengan tujuan yang sama: Gramedia!

We went to lower ground. Gw duluan, soalnya yah ngefreak sendiri, eskalator bukannya kita berdiri diem aja malah gw jalan langsung. Dan di toko Sports Station—oh ya berpapasan dengan ‘Syamsir Alam’ (mirip doang), dan gw langsung ke etalase toko itu. Dan waaaaw..... sepatu Nike impian gw selama ini, tapi harganya, 900ribu :glek.

Then we go to Gramedia. Ada yang cari novel, baca komik, dan gw ngacir ke bagian sejarah dan politik, biasa nyari-nyari tentang konspirasi. Eh si Porman juga ada disitu, dia nyari buku tentang dajjal haha. Dan setelah dipikir-pikir akhirnya gw beli buku "Focault's Pendulum" karya Umberto Eco. Lalu keluar mall. Ada yang beli barang, sementara gw, Porman, dan Vico jalan ke bus. Eh pas di bus taunya dikunci. Mana gerimis lagi. Yaudahlah duduk aja di pendopo depan musholla dengan muka gembel.

Akhirnya bis dibuka juga dan langsung masuk. Gw buka bukunya, dan wow! bahasanya sangat high class haha. Dan KETEMU GANES!!! wuaaaa! Temen sekelas gw pas kelas X yang sekarang tinggal di Bantul. Gw sih tau dari Abror. Dan akhirnya gw, Abror, Puspa, Iki, dan Andra bareng-bareng bertemu dengan Ganes.

Malioboro selesai, saatnya kembali ke hotel. Dalam bus, kembali gak jelas ria, ada yang mamerin hasil tawarannya sehingga dapet barang bagus, juga ada yang ngamen dangdut pake caracasnya Danang, termasuk gw. Dan tibalah kita di hotel.

Di hotel, kembali lagi gw ketemu teman kamar yang gila gak karuan. Karena 4 orang dari kita anak IPS 2, mereka mau nginep di kamarnya Nike di 702. Gw ikut, soalnya Dian juga nginep ke kamarnya Andini. Gw bawa kotak sereal, buku, dan netbook. Disana berisik sama IPS 2, ngedugem gaje, nonton TV, dan berakhir tidur.

Pas kita lagi bercanda dengan asyiknya gw ngerasa bakal terjadi sesuatu yang ga enak. But what? I don't care. Dan gw pun tidur di lantai bersama Citra, Anis, dan Pau, sementara Meitri, Vany, Nandia, Jakul, Hanni, Nani, Pratika tidur di kasur, dan Nike tidur di kursi.

Surat Terbuka Syamsir Alam: Jangan Renggut Mimpi Kami!

pengantar:
hehe, welcome back to my blog. lo pada pasti tau kan berita soal kongres PSSI yang diselenggarain jum'at kemaren? pasti tiap acara berita nyiarin tuh berita sebagai salah satu berita utama. nah agan-agan pasti kesel deh tiap liat tuh brita. betapa memalukannya...
nah, ternyata melalui goal.com pemain S.A.D. Indonesia yang sekarang main di Penarol, Syamsir Alam juga bikin surat terbuka nih berkaitan dengan kongres PSSShit itu. Check it out, lads!




"Kepada yang terhormat bapak-bapak anggota PSSI,


Ini mungkin curhatan atau isi hati kami sebagai anak bangsa.


Kami baru saja ingin memetik atau mewujudkan mimpi kami. Sepakbola adalah mata pencaharian kami untuk menghidupkan keluarga kami, dan untuk mewujudkan mimpi kami bermain di Piala Dunia. Kami berlatih bersimbah keringat dan bahkan terkadang bertumpah darah pun kami alami. Tetapi sekarang kenapa ada orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing sehingga merusak mimpi jutaan anak Indonesia.


Apakah kami pantas mendapatkan itu? Apakah ada orang yang pantas merenggut mimpi kami?


Mungkin sebagai seorang remaja muda, saya tidak mengetahui banyak hal, tetapi kenapa bapak-bapak harus berdabat sampai bercekcok mulut ketika ada kongres yang bisa menjadi sarana bagi kita bekerja sama dan bergotong-royong untuk membangun sepakbola?


Padahal kebangkitan sepakbola kita baru saja hendak dimulai. Tolong, jangan ambil mimpi kami, bapak-bapak yang saya hormati. Lihatlah ke arah kami sedikit, bayangkan jika bapak-bapak berada di posisi kami. Bayangkan betapa getirnya perasaan anak remaja yang baru saja meraih mimpi, tetapi kemudian direbut oleh orang-orang yang haus kedudukan.


Kami tidak pantas mendapatkannya. Sebagian dari kami akan hidup dari sepakbola, dan jika harus begini apa yang dapat kami lakukan kelak. Barangkali bapak-bapak tidak menghiraukannya, tetapi tolonglah berpikir dengan hati nurani yang jernih. Kami sudah mengorbankan banyak hal untuk mencapai mimpi. Kami tinggalkan sekolah kami, keluarga kami, melewatkan masa-masa muda kami untuk meraih mimpi dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air yang tercinta ini.


Sekali lagi, JANGAN RENGGUT MIMPI KAMI!"