Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.
Showing posts with label oseanografi. Show all posts
Showing posts with label oseanografi. Show all posts

Thursday, September 11, 2014

Semester 3 dan 4--Semester "Senggol-Bacok"

Haaah, pada akhirnya gue punya waktu yang lumayan luang buat posting blog lagi. Yap, gak disangka banget rangkaian kegiatan akademik di semester 3 dan 4 udah selesai. Alhamdulillah. Dan tentu aja gak nyangka banget. Setahun bulan berlalu dengan begitu cepatnya.

Thursday, January 16, 2014

The Result of #savePakem

Senin, 13 Januari 2013 pukul 14.46 WIB

Langit yang mendung di Tembalang, termasuk di lokasi saat kami semua berdiri, di depan bundaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. Kami semua berkumpul dengan memakai jas almamater universitas yang berwarna hijau gelap. Dari angkatan yang paling tua (sekitar 2007) sampai yang paling muda (2012) berbaris dengan rapi disana



Kegiatan aksi ini pun diwarnai dengan aksi teaterikal tentang PAKEM yang dibawain sama anak-anak 2011 (gabungan perikanan sama kelautan). Intinya, yah seperti yang kami bilang, PAKEM itu bawa dampak yang positif buat kita, kalo ada yang negatif, ya buang aja. Kok gitu aja repot. Toh kalaupun ada yang negatif juga gak lebay amet.

Pertunjukkan teater yang ditampilkan oleh 2011 mengenai PAKEM. 
Selain itu juga ada beberapa puisi yang dibacain sama 5 (atau 4, lupa, hehe) yang dibawain sama anak FPIK 2011. Dan tak lupa kita nyanyi lagu "Totalitas Perjuangan", "Bangun Pemudi Pemuda", sama lagu karangan 2011 yang nadanya mirip lagu The Jak yang nyindir soal PAKEM.

Selain itu ada juga pidato dari Pak Munasik, ketua prodi Ilmu Kelautan. Dia berharap semoga hasil dari lobbying itu bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan kalo nggak ya terima aja. Terus ada juga dari perwakilan senior (dari kelautan 2008 sama 2010).

Di samping kita yang lagi pada di luar, yang lain pun ada yang melakukan lobbying dengan dekan dan PD 3 di dalem gedung A. Yang masuk pun bergiliran, tadinya 2011 semua prodi hingga pada akhirnya beberapa anak 2012 juga dibolehin masuk dengan syarat bawa KTM dan pake almamater, tentu saja bajunya harus sopan dan bisa ngelobi (nah yang ini yang bikin gw gak ikut masuk hehehe). Adanya lobbying ini juga bukan main-main, tapi buat dapetin kepastian soal PAKEM karena selama ini 'dia' gak buka suara secara langsung.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya para tukang lobby keluar juga dari gedung A dan kita semua dikumpulin ke depan gedung akademik FPIK. Oke, yang ngomong di depan itu ada kak Tio (yang bentar lagi dilantik jadi ketua BEM FPIK hehe), kak Surya (ketua PAKEM kelautan), sama ketua PAKEM perikanan (ane lupa namanya hehe *peace). Nah ini dia yang gw simpulin dari omongan mereka.

"PAKEM saat ini tidak mungkin diadakan karena belum adanya surat keputusan. Sebenarnya PAKEM legal. Tapi akan lebih baik kalau kita ikut aturannya." -Tio-
"PAKEM tetap ada tetapi rencana dan waktunya berubah." -ketua PAKEM Kelautan-
"PAKEM legal, tetapi sistemnya berubah." -ketua PAKEM Perikanan-
Kesimpulannya: PAKEM, gak ada kata PAKEM itu ilegal. Boleh kok boleh dan ada. Cuma buat waktunya otomatis bukan saat ini seperti yang 2011 jadwalin (kelautan tanggal 14 Januari, perikanan tanggal 16 Januari). Untuk mengadakan PAKEM harus ada 3 surat utama: Surat Rektor, Dikti, dan dari Dekan.

Jadi, karena PAKEM ditunda, terpaksa gw pun ngegabut haha. Menunggu kapan mau pulang kembali ke Jakarta yang titik banjirnya makin banyak (alhamdulillah rumah gw tetep nggak).

Oke ini beberapa foto selama aksi #savePakem (sumber: twitter KMP, HMIK, Albatross, Atlantik 2011)

Sebelum mulai aksi, angkatan 2011 kumpul di lapangan basket FPIK samping gedung D.

Suasana pas aksi di depan bundaran FPIK.

Peserta aksi yang serius.

Ini cuma sekelebat screen shoot twit yang ngedukung kalo pakem itu POSITIF (sebenernya sih banyak).



Dan kegiatan aksi #savePakem in pun diliput sama Al-Bahrain TV (punya Al-Bahrain FPIK, yang bikin infokom hehehe).


Yah seenggaknya usaha kami, terutama angkatan 2011 FPIK gak sia-sia demi memperjuangkan PAKEM walaupun hasil yang didapat dari lobbying begitu. Yang penting PAKEM gak ilegal kami memperjuangkan PAKEM karena kami ingin memberi ilmu yang positif untuk adik-adik kami. Apa salahnya kan ngasih hal yang positif?

Friday, January 10, 2014

#savePakem

Fuuh akhirnya gue bisa ngeblog lagi setelah sekian lama aku menunggu untuk kedatanganmu (njir, malah jadi
Ridho Rhoma malah). Dan ini postingan pertama di tahun 2014 setelah 3 bulan lamanya gw gak ngepost karena badai yang-iya-iyalah (ntar aja di posting yang lainnya). Dan gue juga gaperlu ngucapin selamat datang 2014 karena udah telat banget dan untuk pertama kalinya juga gue gak ngalamin jam 12 malem di tahun yang baru karena pulas tertidur di kamar kos. Dan padahal besok itu adalah UAS hari terakhir tapi karena lagi mubeng juga mau belajar apaan yaudah ngblog aja.

Oke itulah intro gak penting dari saya sang penulis blog. Emang beneran gak penting kok ya. Yaudah untuk kali ini gw mau nyampein hal yah, yang mungkin penting buat beberapa orang.

Sebenernya gue gak mau nyampein hal ini sebelum semuanya selesai. Tapi apa daya, ceritanya ternyata beda banget, jauh dari yang udah gue, bahkan mungkin yang lain bayangkan. Sehingga bikin gue sendiri, yaudah lah, sekarang ajadeh gue mau sampeinnya. Hal yang seharusnya kita tutupin sampai semuanya selesai.

Oke, ini tentang salah satu kegiatan yang penting banget di jurusan gue, yang paling paling paling krusial, apalagi kalau bukan PAKEM alias PelAntikan KEluarga Mahasiswa. Oke, Pakem ini gak jauh beda lah ya sama yang namanya Mabim kalau yang banyak orang denger. Tapi tolong ya, ini beda. Yah kalian tau sendiri lah makin kesini tuh acara yang begituan itu semakin dibikin luwes. Maksudnya, yang ada unsur gak bener (baca: kekerasan) itu malah diilangin. Yah lo tau sendiri kan ya cerita-cerita mabim jaman dulu tuh ampe ada yang cedera bahkan ampe ada yang ilang nyawanya segala. Nah itu kan bullying tuh alias kekerasan alias melanggar Pagam Hak Asasi Manusia pasal 1, yaitu "Hak untuk hidup". So, makin kesini tuh makin manusiawi lah ya.

Dan gua balikin lagi ke topik Pakem. Nah, pakem ini tuh acara tahunan yang diadain sama jurusan di fakultas gue (perikanan sama kelautan). Oke, gue minta maaf, gue ngomongin yang di jurusan gue aja ya, kelautan (takut salah kalo ngomongin jurusan lain). Di Pakem ini, tentu saja pesertanya adalah mahasiswa baru (yakale mahasiswa yang udah 7 tahun kuliahnya). Buat panitianya atau penyelenggara acaranya itu senior yang lebih tua 2 tahun dari mereka. Gampangnya, angkatan ganjil dipegang sama angkatan ganjil, genap sama genap (kalo angkatan gw yang megang itu 2010).

Oke buat sistematis atau apa yang terjadi selama Pakem itu apa aja gue gak mau cerita karena itu emang udah kontrak kami dan secara naluriah maunya kami yang udah dipakem untuk menjaga kerahasiaan acara ini. Tentu saja ada alasannya. Gampang aja, sama aja kalo lo mau nonton film tapi temen atau orang lain udah nyerocos ceritanya dari awal ampe akhir. Nah rasanya tuh kayak gitu. Gak seru jatohnya.

Oke, disini gue dari tadi nyerocos aja tentang pakem tanpa alasan. Nah gue baru inget kalo gue belom nyampein alesannya. Kenapa? Karena acara ini terancam dihapuskan. Perlu gue ulangi? TERANCAM DIHAPUS alias DITIADAKAN sampai waktu yang gak ditentukan kapan sampai 'pihak-yang-gak-setuju' terbuka hatinya untuk mengubah keputusannya. Jujur ajasih, sebenernya pas acara Pakem buat angkatan gue juga kasusnya kayak gitu. Cuma gak separah yang sekarang karena ujung-ujungnya acara Pakem untuk kami tetap diadakan.

Nah karena angkatan 2011 FPIK selaku penyelenggara itu tetap ngotot supaya Pakem tetap diadakan (tentu saja dengan dukungan yang lain, apalagi kami yang udah dipakem hehehe XD , mereka pun mengadakan semacam diskusi terbuka dari sore ampe malem terhitung mulai dari hari Senin kemarin. Jadilah mereka semua memakai almamater tiap harinya.

Nih gue kasih fotonya, boleh asal nyomot dari akun Twitter punya senior (@marisalibasyah) hehe. Ini pas hari Senin sore kemarin.


Dan ini keadaan rapat yang terbaru (hari ini), sumber foto masih dari akun yang sama hehe. Lokasi di Gedung PKM baru depan kampus Teknik Sipil.


Gue gak nyangka banget kalo perikanan juga ternyata gak dibolehin juga. Padahal gw kira perikanan malah yang diboloehin karena 'you-know-what' haha. Ternyata salah perkiraan gw selama ini. Padha bae.

Bahkan yang terbaru itu pas hari Kamis alias hari ini, mereka memakai alamamater yang di belakangnya ditempel berbagai macam tulisan. Nih penampakannya dari akun Twitter @GURITA2013 berlokasi di gedung D FPIK.


Nih lebih deketnya (sumber: @GURITA2013)

Gaperlu bawa spanduk, karton, atau MMT gede-gede. Cukup mereka jalan dan kita pun melihat apa yang ada di punggung mereka. Gaperlu koar-koar. Tulisan ini udah mewakili koar-koar mereka.

Ini preview lainnya. Versi lengkap (sumber: @deajenar via Path)

Berbagai macam tempelan di punggung angkatan 2011 tadi. Ada 8 kalimat yang berbeda. Tujuannya satu: memohon pelegalan Pakem.

See? Mereka rela banget ditempelin begituan demi legalnya sebuah acara yang namanya Pakem.
PAKEM  PELONCO
AJARKAN KAMI KEKELUARGAAN DI FPIK
JANGAN SAMAKAN KAMI DENGAN ITN
"AYAH" TOLOG LEGALKAN PAKEM
"PAK DE" JANGAN GALAU "PAKEM"
"PAK DE" KENALKAN MEREKA IKAN DAN LAUT
FPIK = JEPARA (SEMUA ADA DISANA)
"PAK DE" CURHAT DONG "PAKEM"
Itulah 8 kalimat yang tertempel di punggung mereka. Beberapa orang awam akan berpikir, "Segitunya sih lo." Tapi buat kami yang tahu (walaupun cuma sekilas) kenapa, kami malah terharu akan tindakan mereka. Gak perlu kekerasan dan tarik urat ataupun koar-koar ampe suara serak, yang mereka tunggu hanyalah sebuah kepastian. Gue respek banget sampe terharu sama kakak-kakak 2011 yang rela banget buat ngelakuin gituan padahal minggu ini tuh lagi ada UAS (Ujian Amat Santai Ujian Akhir Semester). Dan yang kece lagi tuh kakak-kakak kelautan joinan sama perikanan demi satu tujuan: Pakem dilegalin. Whoa! Spechless!!!

Oke itulah kegiatan mereka sejak hari Senin di kampus dari pagi yang gue tahu. Mungkin beberapa orang yang baca ini yang gak tau bakal bertanya "Terus kenapa lo harus update kegiatan senior lo segala?" atau "Kenapa lo harus dukung tuh yang namanya Pakem?" Haha gua rasa ini sekedar ekspektasi gue aja (kayak lagunya Girls' Day ajadah) karena sepertinya pada kenyataannya hampir gak ada yang baca postingan gaje ini (untuk kesekian kalinya gue bilang gaje sama tiap postingan gua karena emang gaje beneran, tapi yang ini gue bikin supaya gak gaje).

Oke, kembali ke gue. Kenapa gue setuju banget sama yang namanya acara Pakem, padahal itu nama lainnya dari mabim, pelantikan, ospek, yang kalo orang awam (yang gak pernah ngalamin) denger itu, lo tau sendiri lah, yah sounds so negative gitu deh. Tapi disini beda ya, B.E.D.A. Oke langsung aja gw jelasin alasannya. Menurut gue aja ya.

  1. Pakem itu bukan acara perpeloncoan atau kalo kata nak gaul mah "bullying". Seperti kalimat yang ditempel di punggung mereka, "PAKEM ≠ PELONCO" itu gue setuju banget. Tujuan Pakem disini tuh lebih mengenalkan mahasiswa baru kepada jurusannya. Lo masih mikir itu acara bully? Oke, logisnya begini--blak-blakan ajanih--kalo misalnya itu acara bullying, kekerasan, perpeloncoan, atau meong meong apalah itu... kenapa ada yang namanya seksi konsumsi sama seksi kesehatan? Kenapa salah satu daftar barang yang dibawa itu obat-obatan pribadi? Nah loh nah loh. Dan kenapa lagi mereka para peserta disuruh bikin surat keterangan sehat? Think with your brain, dude, not with your knee or your muscle.
  2. Banyak banget yang diperoleh dari pakem. Bukan, bukan cedera fisik yang lo peroleh, bukan sakit hati yang lo peroleh, bukan dendam kesumat yang lo peroleh. TAPI ILMU, BRO! (gua caps lock sekalian nih). Walaupun singkat, tapi kerasa banyak banget ilmunya. Dan ilmu yang paling penting: kekeluargaan. Seperti apa? Hehe *zipping mouth* Gue setuju banget sama tempelan 2011 yang "AJARKAN KAMI KEKELUARGAAN DI FPIK" sama ""PAK DE" KENALKAN MEREKA IKAN DAN LAUT". That's no lie.
  3. Fakultas kita punya kampus di Jepara. Nah yang ini nih, mereka (yang posisinya di atas para mahasiswa, yang lebih tua dari mahasiswa) berkoar-koar dari PMB kalo kita itu punya kampus di Jepara. Itu emang bukan gosip. Kalo kelautan itu di Teluk Awur (sekarang dipake perikanan juga). Bahkan tuh Teluk Awur malah dipake sama kampus lain (ITB aja make disono). So, statement tempelan "FPIK = JEPARA (SEMUA ADA DISANA)" itu bukan gosip.
  4. Bakal jadi cerita yang gak pernah bosen-bosennya diceritain ke orang lain. Kalo yang itusih emang bener haha. Jadi salah satu kejadian yang berkategori berkesan selama kuliah di kelautan (begitu juga perikanan).
  5. Pakem = tiket buat daftar ke BEM, Senat, Himpunan Mahasiswa, UKK. Itu emang udah jadi syarat utama dari dulu. Minta alasan? Silakan cari jawabannya sendiri.
Itulah 5 alasan kenapa gue setuju banget sama adanya pakem. Mungkin masih ada lagi, tapi menurut gue sih segitu aja (karena gue gak bisa beberin banyak-banyak).

So, sebenernya pakem tuh positif. Cuma, mungkin ada beberapa pihak yang gak setuju diadainnya acara beginian. Mungkin alasannya begini (menurut analisis ngasal gue berasa ngarang bebas pas ujian):
  1. Mereka (yang gak setuju itu) masih takut kalo Pakem itu acara bullying. Sekali lagi gw kutip tuh tempelan 2011 "PAKEM ≠ PELONCO". Dan kalian takut kalo acaranya kayak yang di ITN yang bikin heboh itu, gw kutip "JANGAN SAMAKAN KAMI DENGAN ITN". Ini Undip bukan ITN, ini Semarang bukan Malang. Plis deh, kita yang ngadain juga punya hati punya rasa kasihan punya agama punya orang tua dan intinya masih manusia kali. Kalo ngelakuin ampe kayak gitu juga mikir panjang, yang ujung-ujungnya gak jadi. They're not killers, bro! Tapi mungkin beberapa dari mereka suka The Killers (yang vokalisnya Brandon Flowers) dan kalo tidur mungkin beberapa dari mereka suka ngillers hehe *peace.
  2. Karena UKT!!! Haha, mungkin ini jawaban yang akan dikemukakan. Katanya, karena sistem sekarang yang UKT ini tuh gak boleh yang namanya mungut biaya jadi yagitudeh udah pada tau kan jawabannya. Sebenernya sih gue gak tau UKT itu persisnya kayak gimana karena sistem bayaran angkatan gue itu masih pake yang lama. Dan biar dijelasin orang-orang juga gue masih aja gak ngerti. Dan menurut gue UKT itu sistem bayaran yang rada aneh. Udah itu aja.
  3. Keluhan para calon peserta mungkin. Nah yang ini nih haha. Mungkin karena beberapa yang ngeluh akhirnya terdengar 'pihak tertentu' lalu terjadilah pernyataan seperti itu. Yang paling tidak diinginkan.
Udah ah alesan yang sokbet gw dapet segitu aja. Sebenernya sih karena ada yang galau itu, nih kutipan dari tempelan ""PAK DE" JANGAN GALAU "PAKEM"". Udah, gue gak perlu cerita panjang lebar Pak de itu siapa, jangan galau pakem itu maksudnya apa. Walau kalian gak tau juga beberapa langsung cepet nangkep siapa dia. Padahal hampir semuanya itu setuju pake banget diadakannya Pakem. Jadi, 2011 ikutan galau karena kegalauan Pakde (yang jelas bukan pakde gue).

Dan buat para peserta, gue gak tau lo baca apa nggak postingan ini. Lo udah liat tuh senior 2011 pake almamater plus ada tempelan kertas di punggung yang ada tulisannya di depan mata lo. Mereka kayak begitu bukan karena mereka main-main atau seneng-seneng, tapi buat minta kelegalan Pakem. Mereka gak bakal ngelakuin hal yang kayak begitu kalau tuh acara pakem tujuannya cuma pengen nyiksa kalian. Jadi kalau menurut kalian Pakem itu acara penyiksaan, bullying, kekerasan, perpeloncoan, nyusahin, tolong hilangin anggapan itu. Kalo tujuannya bukan positif juga buat apa mereka rela nyisihin waktu buat kalian. Mending mereka cari kegiatan lain, liburan kemana-mana, atau pulang kampung deh. Hargain mereka.

Segitu aja deh unek-unek gue menyangkut #savePakem yang beberapa ngetwit ginian dengan hashtag #savePakem. Tenang kak, kami dan senior lain, bahkan dosen lain mendukung kok. Maaf aja ya kalo postingan ini cenderung terlalu nyablak atau bikin gak enak hati beberapa orang. Karena ini blog gue jadi suka-suka ane selama gue tau batas.

#savePakem

source: Twitter ( @hadinaugust)

Saturday, July 20, 2013

Semester 2, It Ends Quickly, Isn't it?

The 2nd Semester, whoa, I can't believe it ends quickly. Yeah, that's so fast, only 4 months, since March till July.

Semua dimulai sejak gw naik kereta kembali ke Semarang pada akhir Februari. Yah masih antara berat dan seneng sih ninggalin liburan yang jamuran di rumahnya lama banget. Dan kalo senengnya, of course, bakal menggila lagi bersama temen-temen gw yang lain especially di Oseanografi.

Dan perkuliahan pun dimulai pada tanggal 4 Maret. Belom, belom efektif (sejak kapan ada kata 'belajar efektif' buat kuliah? dikira SMA apa). Maksud gw, dosennya belom pada dateng. Dan pikiran kami para mahasiswa rata-rata adalah, "Bodo amet! Yang penting gw udah ngisi absen." Dan gak enaknya dari doen yang gak dateng pada hari itu juga yaitu 1: cari jadwal kuliah pengganti dan itu kadang-kadang--yah, malah bisa dibilang seringkali--mengganggu rencana awal kita untuk melakukan kegiatan lain.

Dan mata kuliah yang kita pelajarin selama semester 2 pun benar-benar baru. Ini dia daftarnya:
  1. Fisika Matematika. Perkembangan, atau lebih enaknya, peng-khususan dari Kalkulus pada semester 1. Lebih kompleks lagi. Dan tentu saja gw yang emang dari dulu mubeng sama matematika (bahkan sampe sekarang sejujurnya masih) sampai akhir kuliah pun harus bertemu dengan dunia matematika yang bener-bener 'nggak banget' buat gw. Ketemu lagi sama diferensial dan integral (buat integral, dosen atau asisten dosen baru nulis lambangnya aja gw udah nguap mau cepet-cepet tidur dan meninggalkan kenyataan bahwa gw harus belajar beginian). Dan pada akhirnya pas tes, baik itu selama tutor, UTS, maupun UAS, modal ngisi jawabannya adalah 'pasrah'.
  2. Meteorologi dan Klimatologi Laut. Kalo yang ini ngomongin cuaca dan iklim, yah mau gak mau masih ada hubungannya juga sama darat walaupun judul kuliahnya dibubuhi dengan kata 'Laut'. Dan dari mata kuliah ini gw dapetin apa itu gaya Coriolis, jet stream (karena mainstream udah terlalu mainstream *yodawg), El-Nino (tapi bukan Torres), La-Nina, dan sebagainya.
  3. Botani Laut. Yang ini termasuk cabangnya dari Biologi, tapi kalo botani ini yang diomongin tumbuhan doang. Dan inti yang diomongin adalah: lamun, rumput laut, dan mangrove.
  4. Mekanika Fluida. Wah yang ini nih menurut gw matkul yang rada sesuatu. Mulai dari statika fluida sampai persamaan manometer yanh perlu dijawab dengan menggunakan persamaan dari awal--maksudnya harus dari awal banget, dari asal-usulnya kenapa bisa jadi begitu. Then ada kesetimbangan benda terapung, and the bla bla bla. Serba air dan mengingatkan gw pada PDAM.
  5. Zoologi Laut. Kalo yang ini juga cabang dari biologi, tapi yang lebih ngomongin tentang hewan. Oke gw disini suka banget sama, prakteknya, hehehe (walaupun gw nama ilmiahnya pada gak apal). Abis suka banget pas liathewan-hewannya (kecuali yang geng Polychaeta, huek). Terus abis itu disuh gambar. FYeah! Dan gw pun mengenal mimi mintuno dari sini :D dan gw bingung kenapa sampe gambar disini
  6. Kimia Perairan dan Lingkungan Laut. Oke, disini pengkhususannya dari Kimia Dasar pas semester 1. Yah lebih ngomongin yang ada di perairan dan lingkungannya (air, udara, tanah). Dan prakteknya wihii, at the end berasa bikin skripsi.
  7. Elektronika dan Instrumentasi Kelautan. Oke kalo disini ngomongin tentang elektro dan alat-alat yang dipake dalam kelautan (like censor and the other devices). Dan rada kecewa gak ada praktek elektro :( aah gabisa ketemu deh.
  8. Selam. Woohooo. Ini nih asik punya (water trap, aduh masih belom bisa banget). Fins swimming, snorkle-masker clearing, entry. Gyahaha!
Dan kalo boleh inget-inget lagi siklus kesibukan yang emang "standar banget" ya kayak buku cerita, pas awal-awal semester, berasa gak ada kerjaan, masih rada bebas. Selama bulan Maret itu masih jarang-jarang kegiatan deh, sehingga 7 orang temen-temen gw itupun masih bisa ngerjain gw pas ulang tahun di tengah malam. Terus ada lagi di akhir April ada UTS (Ulangan Tetap Santai  Tengah Semester). Nah dimulai dari April tuh gila-gilaan banget deh, segala resume, tugas, praktek, laporan, revisi. Dan pada akhirnya datanglah minggu tenang yang dimulai pada tanggal 22 Juni sampai dengan tanggal 30 Juni. Eh bubar minggu tenang langsung UAS (Ulangan Amat Santai Akhir Semester) yang dimulai dari awal Juli sampai tanggal 12 (kalo buat Oseanografi '12). Bubar itu, malamnya langsung cabut deh ke kota tercinta Jakarta. Pulang ke rumah dan bertemu kembali dengan keluarga.

Kalo di-flashback, hah, bener-bener kangen sih masa-masa semester 2. Yang paling ngenang banget itu, cukup banyak. Tapi yang paling paling paliiiinnnggg itu: Shift Malam. Shift malam itu sebutan dari kita yang mabit (bermalam) di kampus ampe pagi (bahkan ampe siang) di kampus sebelah, tepatnya di kantin FKM gyahahaha. Oke buat lebih komplitnya mungkin gw bakal post ini nanti.

Then, jalan-jalan di minggu tenang (yang udah gw post sebelumnya) ke Jogja naik motor yang bikin serasa volume dari pantat gw itu berkurang (tapi yang ngerasa banget pastinya Ega, Memey, sama Iman).

Masa-masa pusing praktek bejibun pun juga dialami. Tapi gw ngerasa praktek di semester ini rada santai. Entahlah, mungkin karena lebih bisa ngatur waktu sehingga menjadi lebih santai kali ya dibanding semester 1 yang kayaknya masih kaget udah gitu ditambah tugas-tugas dari senior yang emang udah nasibnya mahasiswa baru. Haha, untung udah dilantik.

Yaah, kurang lebihnya begitulah semester 2 gw di Oseanografi UNDIP.

Monday, July 1, 2013

Perjalanan Minggu Tenang (Day 2) [Part 1]

25 Juni 2012

Setelah capek banget di hari sebelumnya dengan perjalanan yang menurut gw itu adalah perjalanan antara hidup dan mati (yah gimana nggak, gw hampir di ambang kematian dan gw cuma modal pasrah aja lah sama Allah). Ternyata alhamdulillah kita masih utuh hingga hari ini. Sempet kebangun jam setengah 3. Karena buat apa juga ya, oke, lanjut tidur lagi ampe gw kebangun jam setengah 6 dan langsung sholat Subuh dilanjutkan dengan membangunkan Memey.

Hari ini rencana kita adalah menyusuri Pantai Selatan di daerah Yogyakarta. Dan pantai pertama yang bakal kita datengin itu yang paling deket aja, apalagi kalau bukan Parangtritis. Oke intermezzo dikit ke beberapa hari sebelumnya. Jadi beberapa hari yang lalu gw telepon keluarga yang ada di Jakarta sana dan gw minta izin sama bokap kalo mau ke Jogja sama temen-temen. Jadi, conversationnya kurang lebih begini:

Le me: Pak, aku minta izin ya minggu tenang ini mau pergi ke Jogja.
Le bokap: Oh, gak papa, Na. Ama siapa aja?
Le me: Ama temen-temen. Gak aku doang kok. Yah insya Allah bisa ketemu Dek Risca juga. Kita mau nyusurin pantai, Pak.
Le bokap: Ooh, ke Parangtritis juga?
Le me: (mampus gw) I-iya, Pak.
Le bokap: Hati-hati disana.
Le me: Iya, makasih, Pak.

Jadi, dari dulu, kalo gw wisata ke daerah selatan gitu tanpa orang tua gw, pesan bokap dan nyokap itu sama. "Jangan main ke pantai," karena disana, yah lo tau ndiri pantai daerah selatan tuh gimana. Ombaknya gede naujubilah. Dan bisa bikit seret-seret orang kalo ganas banget. Udah gitu emang permukaan lautnya itu terkenal curamnya. Beda lah ya sama pantai di daerah utara yang ombaknya biasa aja dan kalo lagi surut tuh jalan udah berpuluh meter aja masih dangkal.

So, rencana a.k.a. terori a.k.a. wacananya, kita check-out dari penginapan jam 8 dan langsung ke Parangtritis. Sebelum kita bener-bener check-out, yah kita berlima setelah Iman, Adun, dan Ega mandi (gw ama Memey gak mandi soalnya semalem udah mandi haha XD ), ngobrol-ngobrol bentar ngomongin soal rencana sisir pantai selanjutnya dan ngobrolin soal kemaren dan obrolan gak jelas lainnya. Dan gw bener-bener shock sama ucapan Ega. Oke, jadi kita ini lagi flashback yang kemaren, saat gak sengaja kita (tapi yang ngendarain Ega) nabrak tukang becak yang padahal tuh ya jalannya di pinggiran dan pelan. Gw sih tahu kalo sebabnya itu Ega ngantuk dan gw nyadar sejak sebelum kita bener-bener udah di Bantul. Kasih usaha dikit lah biar gak ngantuk (ngobrol dan pukulin punggung). Tapi yang bener-bener bikin gw shock itu pas Ega ngomong, "Terakhir gw nyadar itu pas di jalan raya yang ada trotoarnya."

"Terakhir gw nyadar itu pas di jalan raya yang ada trotoarnya."

"Terakhir gw nyadar itu pas di jalan raya yang ada trotoarnya."

"Terakhir gw nyadar itu pas di jalan raya yang ada trotoarnya."

Harus gw ulang berapa kali lagi tuh ucapan!? Jalan raya yang ada trotoarnya? Asal lo tahu, jaraknya itu ke lokasi gak sengaja nabrak itu bisa dibilang sekitar 2 kilometer! 2 kilometer saudara-saudara! Dan Ega gak nyadar sejauh 2 km!!! Astagfirullahalaziiimm..... Ya Allah alhamdulillah Ya Allah untung gw sama Ega masih utuh sampai saat ini.

Oke, teori yang meleset setengah jam (ngaret juga kan -_- ). Rangkaian perjalanan kita pun berlanjut ke pantai Parangtritis yang jaraknya emang gak jauh dari tempat kita nginep.

Gak lama kemudian kita sampai deh. And waw, seumur hidup gw, baru kali ini yang namanya nginjek daerah pantai selatan di Pulau Jawa (waktu itu udah pernah, tapi di Sanur, itu di Bali). Dan ombaknya emang gak boong. Baru kali ini gw liat ombak pantai yang gede. Karena selama ini cuma sebatas liat foto sama TV doang.

Bentar, gw kasih beberapa fotonya ya. Source: hp gw, Adun, dan Ega.

When we arrived here. Memey dan Adun.

Nyusul Ega dan Iman.

Gw pun bingung atau emang masih bego ya. Kenapa bisa keluar sendiri airnya.

Left to right: Ega, Iman, Adun, Memey. This is Parangtritis Beach.

With a different pose.

Dan pose yang beda lagi. Ketauan lah ya siapa fotografernya. Di depan mereka, barang bawaan inilah yang bakal punya cerita tersendiri.

Adun, gw, Ega, dan Iman

Bawa tasnya, bawa tasnya.

Gw bingung ini siapa yang moto dan gw juga lupa ini abis ngapain.

Memey

Iseng doang. I'm here.
Woo hoo, gelombangnya
Bayangan gw pun terlintas ke Porong

Pemandangan sekitar

Kalo lo nengok ke belakang, beginilah pemandangannya. Bekas jejak kendaraan offroad (entah apalah namanya).

Gua lagi yang motoin mereka.

Me and Adun

Perfect timing.

Ega

Adun

Ega lagi

Oke, cerita dikit ngapain aja kita disana ya. Sebenarnya ada 2 tujuan, pengen tau dan foto-foto. Nah kita yang masuk oseanografi baru 2 semester dan belom terlalu ngeh tentang laut mau sobet tahu gimana arus dan gelombang (jiah) disana gimana. Dan yah hasilnya: parah! Maksud gw, gelombangnya tinggi dan arusnya itu kenceng, sehingga disana itu kita gak boleh yang namanya berenang disana (hampir semua pantai selatan begitu). Dan gw iseng iseng gak jelas tuh (antara kebiasaan juga sih) jilatin air lautnya. Seasin apasih. Yah kalo dibilang sih gak seasin yang ada di pantai-pantai di bagian utara (menurut gw ya, mungkin harus gw cari juga sebabnya karena bisa aja gw salah, mungkin karena lidah gw lagi gak mood, mungkin). Dan gw iseng mainin buih-buih bekas hempasan ombaknya hehe dan lembut-lembut gimana gitu entahlah. Terus gitu iseng juga mainin biota sekitar. Yang gw temuin ada kepiting kecil pake banget dan ada polychaeta bening gitu. Gw mainan deh ama mereka. Dan tiba-tiba insiden gak penting pun terjadi.

Yah lo tahu lah ya pantai selatan itu ombaknya emang gede-gede. Jadi gini, Iman sama Memey itu jagain barang bawaan, gw mainan ama hewan-hewan kecil di tempat lain, sementara Adun sama Ega pergi di sisi nun jauh disana, antara penasaran dan pengen foto-foto. Nah tiba-tiba Iman dateng ke gw dan bilang, "San, saya mau pergi ke Adun sama Ega dulu ya." (yah, kurang lebih ngomongnya gini dah). Dan gw iya-iya aja. Jadi, tinggal Memey sendiri jagain barang. Gw tetep mainan sama kepiting dan polychaeta bening entah apa itu, sambil sesekali ngelirik Memey yang kicep banget sendirian jagain barang bawaan kita. Oke balik mainan lagi.

Dan tiba-tiba di belakang gw (posisi gw itu membelakangi laut) ada anak-anak kecil teriak kenceng banget. Memekakkan telinga. Gw pun corious alias kepo dan gw pun noleh ke belakang. Masya Allah! Ombaknya gede! Pake banget. Dan pasti bakal nyampe ke... BARANG-BARANG KITA!!! MEMEEEYYY!!! Gw pun reflek langsung lari ke arah Memey yang kasian banget ngamanin barang bawaan yang emang airnya tuh nyampe ke semua barang kita, jaket, sendal, sepatu, juga tas. Gw lemparin ke tempat yang paling kering satu-satu (walaupun udah terlanjur basah) sama Memey doang, doang! Juga sepatu Ega sama Iman, crocs Memey (padahal punya Muti), sendal Adun. Aman semua! Dan pasrah sama sendal gw yang kayaknya keseret ombak kemana tau. Eh tiba-tiba Memey ngeliat sendal item gak jauh dari kita. "Na, itu sendal kamu!" Gw pun noleh ke kanan. Sendal!? Eh iya bener. Alhamdulillah... Akhirnya bawaan kita baik-baik aja, cuma basah. Yang hanyut tuh buku tulisnya Adun sama kaos kakinya Ega. Goodbye.

Oke, tindakan selanjutnya adalah... manggil 3 cowok yang ada di sudut biru--eh, maksud gw sudut elevasi--jiah, sudut lain atas apa yang mereka lakukan pada kami, 2 cewek yang nyelamatin barang mereka juga. Samperin deh. Barang-barang kita dijagain sama temennya Memey dan sepupunya. Oke yang lebih nyamperin itu Memey. Dan pastilah yang dilakuinnya, marah setrip marah. Dan gw pun dari jauh udah ngumpat kata-kata yang harus di tuuut tuuut tuuut (macam bajingan gitu lah). Dan mereka pun akhirnya datang dan gw masih ngumpat. Oke, I don't care with my appearance again. This is me, when I'm in high-level emotion. Dan nyeseknya lagi Adun cuma bilang, "Sori." Titik, udah, gitu aja. Gw yang marah banget dan kesel itu ngerasa gak sesuai banget dengan kata sori dan gw pun teriak "B******** lo! N******* lo!" Sampe yang lain, "San!" Dan sebenernya itu cuma marah sesaat, ngumpat biar gw lega. Gak marah lagi. Lalu kita bersiin semua barang berpasir dan pergi ke tujuan berikutnya. Samas. Tapi cari makan dulu.

Otw cari makan.
Di perjalanan, gw sama Ega yang udah kelaperan mulai berandai makan. Gw bilang ke Ega, "Ga, gw jadi pengen es jeruk ini." Dan Ega pun bilang kalo dia laper dan haus total secara bersamaan (iyalah, dari semalem belom makan). Isi bensin dulu di pom bensin terdekat (15 km dari pantai, pret!). Lalu cari tempat makan dan makanlah kita bertujuh ke sebuah warung yang nyediain soto. Makan deh gw soto sama minum jeruk anget. Haah alhamdulillah kenyang. Trio supir (Ega, Adun, Iman) berlagak 'studi banding' gorengan disana. Ngebandingin sama gorengan Tembalang. Then yah sambil jemur jaket sama sepatu di luar (untung cuacanya lagi panas banget dan berangin, jadi cepet kering). Yah sambilan lah foto pemandangan sekitar, sambil menikmati angin sepoi-sepoi.

Pemandangan daerah Parangtritis, Bantul

Awan lagi

Dan kali-kali lah nyepam foto ndiri yang jelek (emang jelek terus).

Sekali-kali narsis

To be continued...

Sunday, June 30, 2013

Perjalanan Minggu Tenang (Day 1)

Senin, 24 Mei 2013

Gak perlu pake alarm dan emang hampir gak pernah nyetel alarm, gw pun bangun-tidur-bangun-tidur. Gak jelas sebenernya bangun jam berapa, padahal udah 24 jam lebih gak tidur. Oke, ini intro yang cukup gak penting.

***

Dan gak jelas kapan tidurnya, gua pun bangun tepat adzan Subuh berkumandang di daerah Tembalang, Semarang. Gw langsung bangun dan ambil air wudhu buat sholat. Setelah sholat, sip, gw berada dalam kebingungan. Antara jadi dan nggak. Mau nanya pun berat rasanya.

"Ini jadi apa kagak ya pergi ke Jogja?"

Itulah isi pikiran gw. Mau nanya yang cowok, bingung. Yang SMS pun belom ada. Akhirnya gw putusin buat SMS Memey nanya sekedar basa-basi "Mey?"

Dan SMS pun dibalas Memey secepatnya. Kurang lebih dia balesnya dia mendadak panik karena baru bangun dan dia baru mau sholat Subuh. Dan gw pun makin bingung. Oke, gak ada kabar dari yang cowo. Buat persiapan, packing ala kadarnya, bahkan selevel isi tas cowok. Then mandi. Dan masih gak ada SMS, udah ah, lanjut tidur.

***

Jadi dari gw bangun tidur itu mengalami sebuah kebingungan karena hari ini adalah hari pertama dari minggu tenang sebelum menghadapi UAS Semester 2 ini. Nah rencananya tuh mau pergi ke Jogja selama 3 hari. Tapi masalah utamanya, gw gak tahu siapa aja yang emang bener-bener ikut, bahkan gw bingung jadi apa nggak. Yaudahlah lanjut tidur lagi aja.

***
Eh ternyata gw bangun jam 7an (lupa gw), temen gw Ega SMS. Oke, intinya udah siap apa belom lah ya. Dan gw suruh SMS Iman buat jemput gw di kosan. Jiaahhh, pas gw SMS, gak ada balesan. Udah ah rebahan lagi aja. Pada akhirnya Ega yang jemput gw dari kosan dan berkumpullah kami di bundaran BRI bersama Memey dan Iman. Dan tak lama kemudian Adun pun datang dengan mengendarai motor boleh minjem punya Caul (antara kehabisan motor dan gak modal). Oke fix, jadi yang ikut cuma 5 orang. Nih ya gw sebutin ya kalo perlu ya. Lebih parah lagi pake detilnya ya. Biar rasanya tuh kayak perkenalan maba (yah emang masih maba kan). Oke start from NIM yang paling kecil ajadah ya (penting banget gitu).
  1. 26020212130016. Muhammad Hafidz Ibnu Khaldun. Jambi. Oseanografi 2012. Kali ini gw sebut sebagai 'Beruang Madu' karena gatau kenapa. Padahal lucu juga nggak.
  2. 26020212130023. Hasana Kushadi Ratnasari. Jakarta. Oseanografi 2012. Ini saya. Dan saya gak keberatan kalo dipanggil 'Hobbit' karena kedaan gw yang seperti ini.
  3. 26020212140028. Muhammad Sulaiman. Indramayu. Oseanografi 2012. Dia ini 'Bokir' karena yah liat aja sendiri kalo ketemu.
  4. 26020212130039. Tegar Ramadhan. Bandung. Oseanografi 2012. Ini 'Aa' Hobbit' yang mulutnya hampir selalu terbuka.
  5. 26020212130043. Mihmidati Al-Faizah. Jombang. Oseanografi 2012. Yang ini dapet gelar 'Rempong'.
Uahlah ya. Sebelum bener-bener berangkat a.k.a. keluar dari Patung Kuda (sebenernya sih Patung Diponegoro dan Kudanya, asal bukan Diponegoro naik ninja aja). Kita nyiapin yang bener nyiapin nih. Oke awalnya gw cuma pake sweater eh taunya pada pake jaket dan akhirnya dipinjemin Ega jaket kuning kebanggan (jiah). Lalu cek cek barang, beli barang yang emang harus dibeli (yodawg), dan yang paling penting... ISI BENSIN!!! Dan gw harus belajar buat sadar kalo sekarang premium 1 liter harganya jadi Rp 6.500,00. After that, capcusss. JOGJA, I'M COMIIIINNNGG!!!!

Jalur yang kita tempuh. Kurang lebih jaraknya sekitar 119 km.

Oke, selama perjalanan awal, masih di daerah Semarang, Posisi awal: ada 3 motor dan yang pastinya 3 orang yang ngendarain lah ya: Adun, Iman, dan Ega. Adun depan sendiri, then Iman sama Memey, lalu yang di belakang Ega sama gw (yay, Hobbit brothers). Dan karena jalan umum lah ya (yaiyalah, bukan jalan punya mbah gw), jadi berbagai kendaraan pun banyak, seperti: motor, mobil, sepeda, truk, bus, minibus, hingga container yang jumlah rodanya itu males banget gw itung tapi bikin seneng tukang tambal ban kalo tuh semua rodanya kempes atau bocor atau juga pecah, yah jadi kita istilahnya bersaing lah siapa yang menguasai jalan walaupun wacananya itu jalan raya milik bersama. Saling selip pun terjadi. Dan ada kisah ngeselin di daerah Ungaran dimana yang seharusnya itu jalur kita yang jalan, karena jalur kita itu lampu hijau, eh malah diserobot sama yang dari jalur lain yang dipastikan tanda di lampu lalu lintas tuh bukan hijau. Oke, awalnya sih sabar. Tapi karena Ega dan gw yang kesel banget, Ega pun ngegas dan mungkin bisa dibilang sangat beresiko buat nerobos ke depan. Gw pun numpahin rasa kesel gw dengan nabok mobil yang ada samping kita (yang beda jalur dan pengen nerobos juga). Jujur, disitu gw mau lompat dari motor karena Ega ngegasnya kenceng banget dan gw yang belum sempet pegangan motor atau sekitarnya (asal gw gak megang roda, knalpot, bahkan gak megang kendaraan lain aja). Oke perjalanan lanjut aja ya.

Eh tibalah kami di Bawen, masih di daerah Kabupaten Semarang. Disini kita jalan diiringi dengan pemandangan yang indah sekali (yah bedalah ya ama Jakarta). Kiri-kanan sawah dengan sebelah kirinya itu keliatan banget gunung kembar (maksud gw Merapi-Merbabu yeh). Dan sesuai prediksi, kita pun minggir dan berhenti disitu sebentar buat nikmatin pemandangan dan.... FOTO-FOTO!!! A-I-GOO!!!

Yah kurang lebih ini pemandangannya nih yang gw foto dari kamera hp gw tercintah, Nokia 2700 Classic.

Ini para supir. Dari yang paling gendut, itu namanya Adun. Terus yang sobet jadi bintang iklan Clear, Ega. Dan yang gak terlalu keliatan, Iman.

Yang ini si Memey bersama pemandangannya.

Adun sama Memey.

Ini nih jalannya. Yah maaf aja ya, gw bukan ahli fotografi.

Langitnya. Hanya langit.

Memey dan di sebelah adalah sang empunya blog, gw.

Iman.

Bayangan gw.

Ini nih pemandangannya.

Ini nih 4 orang, selain gw. Maklum gw tukan fotonya.

And then jalan teruuuuusss. Dan ada perubahan formasi, Adun jadi sama Memey dan Iman pun sendiri, hanya tas dan mesin motor, knalpot, stang, jok, kopling, rem (sebutin aja semua komponennya, San!). Dan lanjut jalan deh ya. Sampai kita berhenti di tempat makan. Semua pada makan kecuali gw yang niatnya dari semalem mau puasa. Selagi pada makan, gw jalan gaje keluar terus balik lagi terus duduk dan tidur (karena tidur gw itu diakumulasikan dari hari Sabtu itu gak nyampe 7 jam) sambil denger lagu. And then suddenly Muti called me via phone. Dan ketawa gaje banget ama dia. Abis itu tidur lagi. Dan pas pada udah selesai perjalanan pun dilanjutkan.

***

Jalan terus, jalan, dan jalan. Sehingga tibalah kami di kota Magelang dan langsung berhenti dengan tujuan rebahan bentar dan tujuan sampingan yang lagi-lagi... FOTO-FOTO!!! Oke, nih foto yang didapet.

Ptung Diponegoro di landmarknya Magelang

Memey dan Adun

Ega dan Iman

Adun, Ega, Iman

Rebahan bentar ya

Udah Ga, tenang aja, gak ada ketombenya

Gw, bersama helm dan tas Memey. Kenapa gw difotonya begini?






Mayan buat tidur.

Muat kan badan gua.

A for Adun

Sebenernya sih foto-foto itu tujuan utama deh kayaknya ya. Oke, lanjut ajadeh. Matahari mulai meninggi. Buru panas. Perjalanan pun lanjut ajadah.

Dan perjalanan pun mulai terasa monoton pas di daerah Sleman. Gw ketiduran disitu (yah mengingat jam tidur yang sangat di bawah normal). Tapi pada akhirnya nyampe di UGM jam 12 dan kita sholat Zuhur di Masjid Kampus UGM. Disini gw mutusin buat batalin puasa karena udah pusing banget. Perjalanan jauh naik motor, tidur kurang, sahur juga nggak, makan pas malem doang, mumet deh.

Oke buat yang belom tahu maskam UGM tuh kayak gimana, nih gw kasih liat. Modelnya gak penting banget deh.


Sekali lagi, liat aja ya maskamnya. Model mah gak penting kalo yang ini.

Abis itu jalan gak jelas buat cari makan dan dapetlah di kawasan yang dibilang masih deket sama UGM. Abis makan, gajelas nyari penginapan. Dan gak ketemu ampe malem di sepanjang kota. Ampe si Memey manggil temennya dan Adun bawa temennya juga. Ampe gw sama Ega nyasar 2 kali berpisah dengan yang lain. Yang pertama karena gak nyadar kalo ada belokan kiri. Yang kedua karena lampu merah. 

Sempet dapet tapi gajadi. Adun pun minta bantuan temennya, namanya Yogi. Dan di malam yang sudah gelap tapi Jogja makin rame ini kita ngemper buat nungguin si Yogi itu. Oke ini Jogja malam di daerah depan Bank Indonesia.


Then Yogi pun datang buat bantu kita cari penginapan. Apa daya gak kunjung dapet, sementara sepupu gw SMS nanya gw ada dimana sekarang. Haah, alamat gak bakal ketemu sepupu hari ini nih. 

Karena gak kunjung nemu, diputuskanlah sebuah pilihan terakhir. Pergi ke arah selatan malam ini juga. Langsunglah pergi ke arah Bantul dengan kecepatan yang cukup tinggi di malam yang sangat dingin serta bulannya yang super moon, gw, Ega, Iman, Adun, Memey, bang Yogi dan temennya. 

Pas di jalanan menuju Bantul (lupa dimana daerahnya), gw sama Ega ketinggalan cukup jauh. Ngebut banget dan dingin. Dan terjadilah kejadian yang bener-bener gak kita pengenin, gak sengaja Ega sebuah kecelakaan yang untungnya antara gw, Ega, dan yang ditabrak masih hidup dan gak kenapa-napa. Hanya saja, becaknya (jadi nabrak becak ini ceritanya) rusak sehingga yaudahlah, ganti rugi. Dan sebabnya itu, Ega ngantuk! Ganti formasi, gw sama Iman, Ega sama Adun, Memey sama temennya Adun yang bernama Yogi, dan motornya Yogi sama temennya. Berjalanlah kami sepanjang daerah Bantul yang gelap dan cukup sepi. Kiri-kanan pohon sama sawah doang. Gw dan Iman mengatasi ngantuk dengan nyanyi lagu The Jak (gw) dan Viking (Iman). Sempet ada suara 'citcitcit' kenceng banget. Gw kira itu kuntilanak ngikutin dari belakang taunya ada masalah pada motor Iman.

Oke, dan sampailah kita ke Samas. Kalo dari Google Earth sih jaraknya 27 km lebih.


Ternyata pengennya tadinya ke Samas taunya lagi pasang tinggi banget. Yaudah move ke Parangtritis. Pas di gerbang masuk, bang Yogi ama temennya pamit pergi duluan. Oke, dan kita pun cari penginapan. Mondar mandir susah banget dapetinnya, akhirnya dapet juga di daerah sekitar Parangtritis jam setengah 11 dengan harga yang cukup murah, 3 kamar dapet 110 ribu. Dah masuk, mandi, sholat Isya, dan tidur.

To be continued untuk hari berikutnya...