Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.

Friday, July 26, 2013

Bantu Isi Form

Minta tolong banget dong isi form ini. Butuh buat survey nih. Makasih.


Saturday, July 20, 2013

B. A. P. - Hurricane

Kali ini gw mau reccomend lagu ah. Lagu Korea hahahahaha. Sebenernya banyak banget sih lagu Korea yang pengen gw rekomen. Tapi saking kebanyakannya jadi gw bingung deh. Oke kali ini kasih yang paling baru aja (banyak sih yang baru -_-). Yang gw rekomen ini lagunya B.A.P. yang judulnya "Hurricane", single mereka yang paling baru.



B.A.P itu membernya ada 5: Bang Yongguk (leader), Himchan, Jongup, Daehyun, sama Zelo si maknae. Lagu ini nyeritain B.A.P. banget. Tentang karir mereka yang sebenernya masih bisa dibilang rookie karena debutnya yang setahun yang lalu. Tapi gw bilang mereka tuh mantep banget, udah kayak senior-seniornya.

Here's the lyrics of the song:

[Yongguk] Yeah, B.A.P Let’s Go
[Youngjae] Ready To Fly, neowa na, modu Up & Down
Sori jilleobwa, michyeobwa, Rollercoaster Ride
[JongUp] Du son olligo, You Know? How We Go
Gotta Break It Down, Break It Down
Feelin’ Good Tonight
[Daehyun] Nunbusige bitnaneun Shining Star
[Himchan] I Wanna Baby, I Wanna Baby
[Daehyun] Segyel nubineun Boys, Up In The Sky
Jigureul jwieotda pyeotda heundeureobolkka?
[Daehyun] We’re Hurricane, We’re Hurricane
We’re Hurricane, Hurricane
I’m A Hurricane
[Youngjae] Radio, TV, News, eodideun modu jikyeobwa
[Daehyun] Chimyeongjeogin baireoseucheoreom peojyeo
[Youngjae] Asia, US, Korea, Euro, South America
[Daehyun] Keodaran hamseongi deullyeoonda In The Night
[Himchan] The Roof, The Roof, The Roof Is On Fire
The Roof, The Roof, The Roof Is On Fire
[Yongguk] Seoul,Tokyo N New York City
Beijing, Hong Kong, Berlin
I Guess, I Gotta Feeling
bureuneun goseun jugineun mudae
jikyeo gyeomsonhan pumhaeng Aight?
keojineun seupekteureom I Say ‘La La La La La’ (YOLO!)
[Zelo] Uriga jigeum ganeun gireun
K-Popi saeroi taneun rideum
Jinjjabaegideuriya noljuralji
Umuran gaegurideureul tago nalji
Gugakbuteo Rock & Black Soul
Jeonbu da heupsuhae, urin kkaeisseo
Mak keojineun seupekteureom, We Say
([Daehyun] Jigureul jwieotda pyeotda heundeureobolkka?)
[Daehyun] We’re Hurricane, We’re Hurricane
We’re Hurricane, Hurricane
I’m A Hurricane
[Youngjae] Radio, TV, News, eodideun modu jikyeobwa
[Daehyun] Chimyeongjeogin baireoseucheoreom peojyeo
[Youngjae] Asia, US, Korea, Euro, South America
[Daehyun] Keodaran hamseongi deullyeoonda In The Night
[Yongguk] The World Is Mine, Til’ We Both Shine
[Zelo] Turn It Up Now, Burn It Up Now
Grab The Mic & Shout Out To You Now
Turn It Up Now, Burn It Up Now
Grab The Mic & Shout Out To You!
[Daehyun] We’re Hurricane, We’re Hurricane
We’re Hurricane, Hurricane
I’m A Hurricane, We’re Hurricane
Dan ini terjemahannya (bahasa Inggris):

Yeah, B.A.P Let’s Go
Ready to fly, you and me, everyone up and down
Scream and go crazy, rollercoaster ride
Put your hands up, you know? How we go
We gotta break it down, break it down
Feelin’ good tonight
A dazzling and shining star
I wanna baby, I wanna baby
Boys who fly around the world, up in the sky
Shall we shake up the world, in the palm of our hands?
We’re hurricane, we’re hurricane
We’re hurricane, hurricane
I’m a hurricane
Radio, TV, news, wherever it is, everyone watches us
Spreading like a fatal virus
Asia, US, Korea, Euro, South America
I hear the loud cheer in the night
The roof, the roof, the roof is on fire
The roof, the roof, the roof is on fire
Seoul,Tokyo and New York City
Beijing, Hong Kong, Berlin
I guess I gotta feeling
The place that calls me is a killer stage
But keeping my humble attitude, aight?
My growing spectrum, I say la la la la la (YOLO)
The path we’re on right now
Is a new rhythm of k-pop
Only the real ones know how to party
Big fish in a little pond,
Riding the Korean folk to rock and black soul
We can do it all, we are awake
Our growing spectrum, we say
(Shall we shake up the world, in the palm of our hands?)
We’re hurricane, we’re hurricane
We’re hurricane, hurricane
I’m a hurricane
Radio, TV, news, wherever it is, everyone watches us
Spreading like a fatal virus
Asia, US, Korea, Euro, South America
I hear the loud cheer in the night
The world is mine till we both shine
Turn it up now, burn it up now
Grab the mic and shout out to you now
Turn it up now, burn it up now
Grab the mic and shout out to you
We’re hurricane, we’re hurricane
We’re hurricane, hurricane
I’m a hurricane, we’re hurricane
Biar lebih afdol, nih gw kasih MVnya. Lagunya racun menurut gua.

Semester 2, It Ends Quickly, Isn't it?

The 2nd Semester, whoa, I can't believe it ends quickly. Yeah, that's so fast, only 4 months, since March till July.

Semua dimulai sejak gw naik kereta kembali ke Semarang pada akhir Februari. Yah masih antara berat dan seneng sih ninggalin liburan yang jamuran di rumahnya lama banget. Dan kalo senengnya, of course, bakal menggila lagi bersama temen-temen gw yang lain especially di Oseanografi.

Dan perkuliahan pun dimulai pada tanggal 4 Maret. Belom, belom efektif (sejak kapan ada kata 'belajar efektif' buat kuliah? dikira SMA apa). Maksud gw, dosennya belom pada dateng. Dan pikiran kami para mahasiswa rata-rata adalah, "Bodo amet! Yang penting gw udah ngisi absen." Dan gak enaknya dari doen yang gak dateng pada hari itu juga yaitu 1: cari jadwal kuliah pengganti dan itu kadang-kadang--yah, malah bisa dibilang seringkali--mengganggu rencana awal kita untuk melakukan kegiatan lain.

Dan mata kuliah yang kita pelajarin selama semester 2 pun benar-benar baru. Ini dia daftarnya:
  1. Fisika Matematika. Perkembangan, atau lebih enaknya, peng-khususan dari Kalkulus pada semester 1. Lebih kompleks lagi. Dan tentu saja gw yang emang dari dulu mubeng sama matematika (bahkan sampe sekarang sejujurnya masih) sampai akhir kuliah pun harus bertemu dengan dunia matematika yang bener-bener 'nggak banget' buat gw. Ketemu lagi sama diferensial dan integral (buat integral, dosen atau asisten dosen baru nulis lambangnya aja gw udah nguap mau cepet-cepet tidur dan meninggalkan kenyataan bahwa gw harus belajar beginian). Dan pada akhirnya pas tes, baik itu selama tutor, UTS, maupun UAS, modal ngisi jawabannya adalah 'pasrah'.
  2. Meteorologi dan Klimatologi Laut. Kalo yang ini ngomongin cuaca dan iklim, yah mau gak mau masih ada hubungannya juga sama darat walaupun judul kuliahnya dibubuhi dengan kata 'Laut'. Dan dari mata kuliah ini gw dapetin apa itu gaya Coriolis, jet stream (karena mainstream udah terlalu mainstream *yodawg), El-Nino (tapi bukan Torres), La-Nina, dan sebagainya.
  3. Botani Laut. Yang ini termasuk cabangnya dari Biologi, tapi kalo botani ini yang diomongin tumbuhan doang. Dan inti yang diomongin adalah: lamun, rumput laut, dan mangrove.
  4. Mekanika Fluida. Wah yang ini nih menurut gw matkul yang rada sesuatu. Mulai dari statika fluida sampai persamaan manometer yanh perlu dijawab dengan menggunakan persamaan dari awal--maksudnya harus dari awal banget, dari asal-usulnya kenapa bisa jadi begitu. Then ada kesetimbangan benda terapung, and the bla bla bla. Serba air dan mengingatkan gw pada PDAM.
  5. Zoologi Laut. Kalo yang ini juga cabang dari biologi, tapi yang lebih ngomongin tentang hewan. Oke gw disini suka banget sama, prakteknya, hehehe (walaupun gw nama ilmiahnya pada gak apal). Abis suka banget pas liathewan-hewannya (kecuali yang geng Polychaeta, huek). Terus abis itu disuh gambar. FYeah! Dan gw pun mengenal mimi mintuno dari sini :D dan gw bingung kenapa sampe gambar disini
  6. Kimia Perairan dan Lingkungan Laut. Oke, disini pengkhususannya dari Kimia Dasar pas semester 1. Yah lebih ngomongin yang ada di perairan dan lingkungannya (air, udara, tanah). Dan prakteknya wihii, at the end berasa bikin skripsi.
  7. Elektronika dan Instrumentasi Kelautan. Oke kalo disini ngomongin tentang elektro dan alat-alat yang dipake dalam kelautan (like censor and the other devices). Dan rada kecewa gak ada praktek elektro :( aah gabisa ketemu deh.
  8. Selam. Woohooo. Ini nih asik punya (water trap, aduh masih belom bisa banget). Fins swimming, snorkle-masker clearing, entry. Gyahaha!
Dan kalo boleh inget-inget lagi siklus kesibukan yang emang "standar banget" ya kayak buku cerita, pas awal-awal semester, berasa gak ada kerjaan, masih rada bebas. Selama bulan Maret itu masih jarang-jarang kegiatan deh, sehingga 7 orang temen-temen gw itupun masih bisa ngerjain gw pas ulang tahun di tengah malam. Terus ada lagi di akhir April ada UTS (Ulangan Tetap Santai  Tengah Semester). Nah dimulai dari April tuh gila-gilaan banget deh, segala resume, tugas, praktek, laporan, revisi. Dan pada akhirnya datanglah minggu tenang yang dimulai pada tanggal 22 Juni sampai dengan tanggal 30 Juni. Eh bubar minggu tenang langsung UAS (Ulangan Amat Santai Akhir Semester) yang dimulai dari awal Juli sampai tanggal 12 (kalo buat Oseanografi '12). Bubar itu, malamnya langsung cabut deh ke kota tercinta Jakarta. Pulang ke rumah dan bertemu kembali dengan keluarga.

Kalo di-flashback, hah, bener-bener kangen sih masa-masa semester 2. Yang paling ngenang banget itu, cukup banyak. Tapi yang paling paling paliiiinnnggg itu: Shift Malam. Shift malam itu sebutan dari kita yang mabit (bermalam) di kampus ampe pagi (bahkan ampe siang) di kampus sebelah, tepatnya di kantin FKM gyahahaha. Oke buat lebih komplitnya mungkin gw bakal post ini nanti.

Then, jalan-jalan di minggu tenang (yang udah gw post sebelumnya) ke Jogja naik motor yang bikin serasa volume dari pantat gw itu berkurang (tapi yang ngerasa banget pastinya Ega, Memey, sama Iman).

Masa-masa pusing praktek bejibun pun juga dialami. Tapi gw ngerasa praktek di semester ini rada santai. Entahlah, mungkin karena lebih bisa ngatur waktu sehingga menjadi lebih santai kali ya dibanding semester 1 yang kayaknya masih kaget udah gitu ditambah tugas-tugas dari senior yang emang udah nasibnya mahasiswa baru. Haha, untung udah dilantik.

Yaah, kurang lebihnya begitulah semester 2 gw di Oseanografi UNDIP.

Tuesday, July 16, 2013

Kedatangan Thiago bisa berimbas positif buat Bayern. Apa dampak lainnya?

OLEH   DEDE SUGITA

Thiago Alcantara dipastikan bereuni dengan Pep Guardiola di Allianz Arena. Pada Minggu (14/7) kemarin, Barcelona dan Bayern Munich mengumumkan kesepakatan transfer di angka €25 juta sekaligus memaksa Manchester United gigit jari.

Pertemuan kembali sang talenta muda Spanyol dengan pelatih yang mengorbitkannya dapat berimbas positif buat kedua persona dalam menjajaki karier baru di Bundesliga Jerman, dan Bayern sebagai sebuah tim. Tapi bukan hanya itu efek yang muncul akibat transfer ini. Di bawah ini Goal Indonesia mengulas lima dampak kedatangan Thiago ke skuat The Bavarians.

KESEMPATAN SANG PEMAIN UNJUK GIGI
Meski berprospek cerah, Thiago kurang mendapat kans memadai di Barcelona karena keberadaaan gelandang-gelandang hebat lain yang telah mematenkan tempat dalam skuat. Sebut saja Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, yang hingga kini masih sulit tergeser. Bayern sendiri dapat membeli putra legenda Brasil, Mazinho, itu dengan harga tak begitu mahal lantaran klausul pelepasannya sebesar €90 juta tak aktif menyusul kurangnya kuota bermain di edisi 2012/13 lalu.

Thiago pun memilih hengkang dengan harapan tampil reguler di bawah Guardiola, sosok yang mengangkatnya ke Barca B dari akademi La Masia di umur 16 tahun, juga memberinya debut bersama tim senior dua tahun berselang. Usai gagal menembus skuat Spanyol di Euro 2012 akibat cedera, pemain yang telah berkibar dengan La Rojita lewat tiga gelar level junior (satu Piala Eropa U-17 dan dua Piala Eropa U-21) ini pastinya berharap kans unjuk gigi di Bayern dapat berujung kepada pemanggilan oleh Vicente Del Bosque ke Piala Dunia tahun depan.

FAKTOR PLUS UNTUK GUARDIOLA
 "Dia pemain super. Dia bisa menempati tiga, empat, hingga lima posisi di lini tengah. Saya pikir dia akan bagus untuk kami," puji Guardiola saat menyuarakan niatan mendatangkan Thiago ke Tanah Bavaria. Namun talenta tinggi Thiago bukan satu-satunya yang mendorong der trainer 42 tahun itu mengupayakan transfer.

Dengan beban berat di pundaknya untuk menggapai prestasi setara sang pendahulu, Jupp Heynckes, Pep membutuhkan seorang pemain yang telah memahami strateginya, dan seperti kebanyakan pelatih, hal itu diwujudkan dengan merekrut mantan anak didiknya di klub lama. Seperti diungkapkan di atas, Thiago fasih melakoni berbagai peran di sektor tengah, dan hampir pasti dapat melaksanakan dengan sempurna keinginan Pep di lapangan. Dua tahun silam, Bayern juga telah merasakan sendiri kedahsyatan kemampuan Thiago, yang memborong sepasang gol kemenangan Barca di final turnamen pemanasan Audi Cup.

"KORBAN" DI LINI TENGAH BAYERN
Seperti di Barcelona, Thiago bakal menghadapi persaingan ketat untuk memperebutkan posisi di Bayern, tetapi dengan penilaian tinggi Guardiola terhadap skill-nya, agaknya pemuda 22 tahun ini akan bisa menyegel tempat reguler. Di samping itu, sekali lagi, kepiawaian mengisi banyak posisi menjadi nilai plus Thiago. Dalam empat partai uji coba pertama, Pep selalu memakai sistem 4-1-4-1. Satu dari lima slot yang tersedia di lini tengah sepertinya bakal rutin ditempati Thiago meski tak dimungkiri, kemampuannya akan keluar secara maksimal sebagai gelandang sentral.

Pastinya Pep bakal sering memberlakukan rotasi mengingat Bayern berpartisipasi di banyak ajang, namun tetap ada pemain yang akan bermuram durja karena selalu menghangatkan bangku cadangan. Menyimak musim kemarin, Luiz Gustavo tampaknya bakal menjadi sosok terbuang itu. Kans tampil gelandang internasional Brasil itu sudah terbatasi dengan kehadiran Javi Martinez. Gustavo, yang masih menjalani liburan ekstra usai berkiprah di Piala Konfederasi, telah menegaskan keinginan untuk bertahan, namun siap mempertimbangkan hijrah kalau ia memang tak masuk rencana Pep. Opsi kedua menjadi pilihan terbaik eks bintang Hoffenheim itu menyusul kedatangan Thiago.

UNITED TERPAKSA BERPALING KE TARGET LAIN
Sebelum menjatuhkan pilihan ke Bayern, Thiago diduga kuat bakal menjadi rekrutan top pertama Manchester United di bawah kepemimpinan David Moyes. Setelah usaha mereka kandas, mau tak mau Iblis Merah harus mengarahkan radar ke pemain lain.

Seorang gelandang sentral menjadi fokus utama pencarian Moyes setelah klub ditinggal Paul Scholes yang memutuskan gantung sepatu akhir musim lalu. Tak lama usai pengumuman transfer Thiago ke Bayern, United langsung bergerak memburu sasaran baru. Incaran mereka rupanya tak jauh dari klub asal Thiago. Menurut laporan teranyar, kubu Old Trafford telah melayangkan proposal €30 buat Cesc Fabregas, gelandang Barcelona yang sebelumnya berkibar di Inggris bersama Arsenal. Selain Cesc, Antonio Candreva (Lazio) dan mantan anak asuh Moyes di Everton, Marouane Fellaini, juga kabarnya masuk monitor United.

BARCELONA TERANCAM MELEMAH
Perekrutan Neymar mungkin bakal membuat lini depan Barcelona makin mengerikan, tapi menilik arus keluar dari Camp Nou musim panas ini, kedalaman skuat The Catalans secara keseluruhan justru berpotensi terkikis. David Villa telah dilego ke Atletico Madrid dengan banderol murah-meriah. Bojan Krkic dan Gerard Deulofeu juga dipinjamkan masing-masing ke Ajax Amsterdam dan Everton. Bek muda Andreu Fontas dijual ke Celta Vigo, sementara Marc Muniesa (Stoke City) dan Eric Abidal (AS Monaco) juga dilepas dengan bebas transfer.

Khusus di sektor tengah, kepergian Thiago telah disusul oleh sang adik, Rafinha Alcantara, yang mengikuti jejak Fontas merapat ke Celta dengan status pinjaman. Bukan mustahil, Fabregas menjadi gelandang berikutnya yang angkat kaki. Barcelona jelas tertinggal jauh dari seteru abadi, Real Madrid, yang telah memperkuat lini tengah dengan memboyong Isco dari Malaga serta Asier Illarramendi dari Real Sociedad. Raksasa Catalan punya banyak PR untuk dikerjakan di bursa transfer ini kalau tak ingin kans merebut gelar, setidaknya mempertahankan titel domestik, merosot drastis musim depan.

Source: Goal.com

Sunday, July 7, 2013

Duran Duran - Ordinary World

Sekarang gw mau ngerekomen lagu lagi nih. Lagi dan lagi, ini lagu udah lama banget rilisnya. Ini preview albumnya:


Yep! Duran Duran! Band ini famous banget tahun 80-an dan aliran musiknya itu gak nge-rock kayak band yang lain di zamannya. Dan yang mau gw rekomen itu lagunya mereka yang judulnya "Ordinary World". Lagu ini rilis pada tahun 1993.

Awal denger lagu ini sih sebenernya dari SMP. Waktu itu denger di radio yang emang senengnya nyetel lagu-lagu 90-an (sebut saja JakFM). Tapi parahnya gw baru tahu judul lagu sama penyanyinya itu 2 bulan yang lalu! Waktu itu kebetulan ngedengerin lagu sepotong terus judulnya Ordinary World yang nyanyi Duran Duran. Oke gw pernah denger band ini dari SD. Eh pas gw download, anjir! Ini lagu yang gw denger 4 tahun lalu!!! Akhirnya nemu juga gw nih lagu.

So, gw terus nyari deh video klipnya. Dan ternyata ada juga. Nih gw kasih.


And here's the lyrics of the song:

Came in from a rainy Thursday on the avenue
thought I heard you talking softly
I turned on the lights, the TV, and the radio
still I can't escape the ghost of you 
What is happening to it all, crazy some would say
Where is the life that I recognize?
Gone away 
But I won't cry for yesterday
there's an Ordinary World
somehow I have to find
And as I try to make my way
to the Ordinary World
I will learn to survive 
Passion or coincidence once prompted you to say
pride will tear us both apart...
Well now pride's gone out the window, cross the rooftops, runaway
Left me in the vaccuum of my heart 
What is happening to me, crazy some will say
Where is my friend when I need you most?
Gone away 
But I won't cry for yesterday
there's an Ordinary World
somehow I have to find
And as I try to make my way
to the Ordinary World
I will learn to survive 
Papers in the roadside tell of suffering and grief
Fear today, forgot tomorrow
Beside the news of holy war and holy need
Our's is just a little sorrowed talk 
And I don't cry for yesterday
there's an Ordinary World
somehow I have to find
And as I try to make my way
to the Ordinary World
I will learn to survive 
Every world, is my world (I will learn to survive)
Any world, is my world (I will learn to survive)
Any world, is my world (I will learn to survive)
Kurang lebih ini sebenernya lagu galau loh.

Perjalanan Minggu Tenang (Day 3) [Part 2]

Kami pun sampai di Pantai Sundak, yang gak jauh dari Indrayanti. Dan kata penjaganya boleh renang disitu. Tapi lagi dan lagi, rasa takut di gw pun kembali muncul. Takut sama ombak yang gede. Pas gw liat lebih dekat (karena mereka nyuruh gw buat ngetes bahaya apa nggak soalnya gw yang paling takut ombak gede--inget ortu). Pas diliat, bayak yang nyebur. Waa!!! Ayok inimah! Dan mereka pun menyusul.

Oke, first of all, ini dia viewnya Pantai Sundak:



Karena planningnya itu berenang (bukan renang sih, nyebur-nyebur) dan gw gak tau sama sekali karena bakal nyebur, mau gak mau gw pun pinjem baju orang haha. Pinjem celana pendek Ega dan kaos Memey, then byurrr. Asin, berpasir, dan hampir aja gw keseret jauh (sumpah yang keseret itu deg-degan bukan main, untung aja masih bisa nahan nih badan). Iman yang jungkir balik kebawa ombak, Ega yang hampir keseret juga karena terlalu kurus, Adun yang kena karang tangannya, dan Memey yang memilih gak ikut nyebur dan akhirnya cuma jadi tukang jepret dan tukang jaga barang bawaan haha.

Serem jadinya gw liat Ega begini

Proses penguburan

Terus kubur. Terus timbun dengan pasir.

Ega yang jahat.










Bisa buat kover album The Beatles yang Abbey Road nih


After seneng-seneng abis karena basah semua dan badan penuh dengan substrat pasir (kecuali Memey yang kering kerontang), yah akhirnya di hari ini kita mandi juga. Oke, persediaan baju gw kurang ternyata (banget bahkan) akhirnya minjem ke anak-anak, begitu juga peralatan mandi (karena gw cuma bawa sikat gigi sama pencuci muka XD ). Pada bahagia banget mandinya, gak yang cewe atau cowo, soalnya pada kotor banget jadi mandinya lama banget juga deh. Tapi nunggu gilirannya ituloh yang lama, buru laper. Apalagi alat mandinya ketergantungan (untung handuk nggak). Dan kita pun jadi bersih kembali (walaupun masih ada bekas substrat yang kebawa sampe Tembalang).

Karena masih mager juga ya, yaudahlah leyeh-leyeh dulu.



Siap-siap ngelanjutin perjalanan








Sekitar jam 12 kurang seperempat menit (11.45 WIB), kita ninggalin Pantai Kukup dan foto terakhir.


Pas mau ngelanjutin perjalanan, deket motor kita itu ada plat BH alias platnya Jambi. Nah Adun semangat banget tuh ya nungguin siapa yang orang Jambi. Eh taunya ada tuh orangnya cewe, terus sepik deh pake bahasa mereka. Ternyata satu SMA sama si Adun, tapi seangkatan sama kita (2012), jadi dia itu adek kelasnya Adun (Adun itu lulusan 2011 tapi '94 line). At the end of their conversation, gw pun cuma bilang "Yak! Artinya bisa diliat di bawah sini." Karena terlihat yang lain pada cengo walaupun masih ngerti bahasa mereka. Dan ditemukan fakta baru kalau Adun itu memang sudah tua.

Oke lanjut perjalanan, pantai terakhir untuk ekspedisi ini, Pantai Baron. 7 km lebih buat kesana (tapi kalo dari Kukup gak jauh). Oftenly, expectation different with reality. Harapan hampir selalu beda sama kenyataan. Dan itulah yang kita alami di Baron, sama kayak watu di Samas. Pas liat di internet, waah pemandangannya bagus. Begitu juga kata orang-orang begitu. Eh pas kita dateng, wat!? Oke, ini viewnya.


Mungkin karena dulu itu belom terlalu dikenal kali ya jadinya masih bagus gitu vienya kalo diliat di internet. Lah kenyataannya? Karena sekarang udah jadiin tempat wisata yang komersil jadi kesannya penuh gitu deh. Tadinya kita mau maju ke arah teluknya juga bingung karena di sekitarnya juga penuh dan rada kumuh gitu deh. Kapal nelayan berjejer disana, jadi kesannya berantakan. Dan belom lagi baunya, amis banget. Yah namanya juga dipenuhi kapal nelayan yang buat nangkep ikan. Yaudahlah cukup liat dari jauh aja. Abis itu kita makan mie ayam disitu deh.



Abis makanpun kita langsung ngelanjutin perjalanan lagi. Oke, setelah diputuskan, kita langsung pulang, gak mampir ke kota (Jogja) dulu karena timingnya, kita harus pulang hari ini juga, walaupun nyampenya malam. Kita pun keluar dari daerah Gunung Kidul lewat jalur yang kemaren (yang bener-bener memuakkan). Untungnya, karena kemaren gw udah mau muntah jadinya sekarang biasa aja. Yah maklum, kemaren itu pertama kalinya gw naik ke dataran tinggi pake motor dan ngebut dengan kecepatan 70 km/jam (yah lo tau kan kalo ngebutnya motor itu kerasa banget). Tapi sekarang alhamdulillah... santai aja.

Selama perjalanan pun gw sama Ega saling gak jelas. Lebih gak jelas lagi, kita bahagia banget kalo dah liat kendaraan plat daerah asal (Ega dengan plat D, dan gw dengan plat B, apalagi B 'XXXX' T'XX' itu bahagia banget, berarti sama-sama Jakarta Timur.

Belok kiri, belok kanan, kiri, kanan, dan terus begitu (Ega like a rider, Rossinista)
Dan akhirnya ditemukanlah juga pom bensin di daerah kota (aduh gw lupa namanya, tapi masih di daerah Gunung Kidul). Berhenti disana, isi bensin, lalu sholat Zuhur. Karena pejalanannya bakal jauh banget jadi kita mutusin buat jama' qashar sama Ashar. Abis sholat, gw pun ke kamar mandi buat sikat gigi haha (karena belom sikat gigi sama sekali dari kemaren dan itu sengaja karena abis makan tadi) sementara yang lain pada tidur di dalem musholla (kecuali gw sama Adun). Lalu setelah dikira cukup istirahatnya, kita lanjut lagi deh perjalanannya. Menuju Tembalang, kali ini lewat jalur Klaten.

Sebenernya sih, dari lubuk hati yang paling dalam dari kita semua (ternyata bukan gw aja), rasanya berat banget buat ninggalin Jogja, apalagi buat kembali ke Tembalang. Rasanya tuh beraaaatt banget, gak ada magnetnya buat ke Tembalang. Abis kalo uda di Tembalang ya, itu artinya kita kembali ke kosan, tidur di kamar kos masing-masing, dan buruknya, selalu iget bahwa hari Senin besoknya itu kita UAS!

Ini nih jalur yang bakal kita tempuh buat ke Tembalang. Jaraknya sekitar 143 km. alurnya tuh yang garisu biru tebel noh.


Pas di perjalanan, semepet sih lewat Candi Prambanan dan ide gila Adun, "Mapir dulu gimana?" Sebenernya sih kitanya suka-suka. Tapi karena takutnya nyampenya malah makin malem, gak jadi deh. Kita pun menlanjutkan perjalanan. Dan sempet minggir bentar di daerah Klaten, soalnya pantat kita pada sakit dan pada gangerti jalur selanjutnya. So, caranya, Adun, si paling depan (bukan ketua juga sih), liat Google Maps via hp gw dan jelasin dikit jalur Boyolali (nah kalo nih daerah gw rada ngerti soalnya kampung nyokap gw disini haha). Dan perjalanan pun berlanjut.

Landmarknya Klaten

Salah satu view yang gw dapet di Klaten
Dan pada akhirnya, Maghrib, sholat di masjid daerah Boyolali. Terus lanjutr lagi perjalanan ke Tembalang. Aduh, makin sedih gw ternyata harus ke Tembalang lagi. Dan semakin gelap, jalan besar, kendaraan besar-besar pun semakin banyak, macat, dingin, dan lagi perjalanan antara hidup dan mati. Harus gw hadapin lagi yang beginian dan modal gw cuma pasrah doang, sama Allah dan juga sama sopirnya (Ega).

Boyolali
Pas udah di Ungaran, ampun udah mau dekat ke Tembalang aja. Laparnya Ega dan gw pun semakin menjadi (Ega adalah anak yang cepat lapar, sementara gw kalo ada yang bilang lapar, juga ikutan jadi lapar *sama aja*). Dan ngantuknya Ega pun kambuh. Dengan cara memukul punggungnya dengan keras maka Ega kembali sadar. Eh tapi malah dia bilang, "Sakit, San." Aaaa!!! gw gak mau kejadian 2 hari yang lalu terulang lagi, malah gw gak mau jadinya lebih parah! Dan at the end, jam 9, kita nyampe Tembalang dan makan di Pakdhe, daerah Gondang, Bulusan. Selagi nunggu pesanan, tepar semua (karena tempatnya lesehan). Udah kenyang, Iman pun duluan sama Memey. Karena Ega yang ngantuk banget, gw pun dianterin sama Adun nyampe kosan. Dan gw pun nyampe kosan jam 10.

Aah, what a journey! Jadi pengen jalan-jalan lagi bareng kalo ada waktu dan duit. Just wait till the right moment. When? Where? Mollayo. But, God knows.

Friday, July 5, 2013

Perjalanan Minggu Tenang (Day 3) [Part 1]

26 Juni 2013

Melek tiba-tiba.

Tanpa alarm bunyi pun gw juga udah melek duluan. Jadi, kita berlima itu nyetel alarm di jam yang sama, setengah 5 pagi. Dan pas gw liat jam di hp, sigh, jam setengah 3. Dan yang lain pun pada tidur lelap. Gw pun mencoba buat merem lagi. Tapi, rencana merem gw pun gagal karena...

...Iman mengigau...

...dan itu annoying banget!

Tiba-tiba di tempat tidur yang lain (tempat tidurnya cowok), Iman uring-uringan gak jelas. Teriak-teriak sambil nendang-nendang sendiri. Gw yang stay berbaring pun bingung, "Nih bocah ngigo berisik banget." Then, gak lama kemudian, Adun melek terus mainin hp. Gw pun bilang ke Adun, "Dun, Iman ngigo ternyata gitu ya. Kocak banget nendang-nendang sambil teriak gak jelas." Adun pun nanggepin omongan gw, dan tiba-tiba, dia udah tidur lagi. Sementara gw, masih melek. Obat! Obat! Harry Potter 2 gw. Dan gak tahu kapan, gw pun kembali terlelap.

***

Alarm pertama berbunyi, asalnya dari hpnya Ega. Gaperlu alarm! 10 menit sebelum alarm Ega bunyi gw udah kebangun lagi (asem emang, tidur malam gw gapernah berkulaitas walaupun menurut gw udah pules). Gw pun tetep ngelanjutin baca Harry Potter 2 sambil nungguin adzan Subuh, serta nungguin mereka melek apa nggak. Ternyata teori doang, sang empunya hp, Ega, bangun nyamperin hpnya yang dicharge, matiin alarm, dan tidur lagi. Kebo lo semua!

Then, hpnya Adun. Sama kayak Ega, Adun melek, nyari hpnya, udah nemu, terus matiin, tidur lagi! Dilanjutkan dengan Memey yang alarmnya lagu galau, melek, matiin, dan tidur lagi. Eh terus hp gw yang lagunya EXO-K "Machine". Gw lamain dikit, biar nyanyi, ga ada yang melek. Yaudah matiin, lanjutin baca. Dan yang terakhir hpnya Iman lagunya Avril Lavigne "Girlfriend" tetep gak ngefek. Melek, matiin, tidur lagi. Kebo kalian semua!!!

Udah jam 5 kurang, udah subuh lewat nih, sholat Subuh gantian ama Memey yang juga udah melek (alhamdulillah), terus para cowo akhirnya melek dan sholat Subuh. Dan (hampir) pada tidur lagi sebelum diteriakin "Eyy, ayo! Katanya mau liat sunrise! Bentar lagi nih!" Gw pun langsung ngeluarin sketchbook mini gw buat bikin sesuatu. Adun pun udah manas-manasin, "Ayo San! Bentar lagi!" Elah! Woles coy! Dan selesai dengan cepat juga. Kita pun langsung berjalan ke pantai, yang ternyata udah ada orang-orang dan dengan kamera gw yang di-timer dan diatur sedemikian rupa (sobet fotografer), gw pun lari-lari biar kefoto dan kita pun berpose.


Foto di atas ini kita ngasih support ke Muti (yang tulang di tangan kirinya lagi selek) biar cepet sembuh. Nih yang lebih jelasnya.


Then yang kedua, gw pun harus ngatur timer dan lari-lari lagi. Eh malah hp gw jatoh. Gagal pertama, masih ada yang kedua. Dan akhirnya gaperlu ngatur-ngatur lagi.


Kalo yang kedua ini kita ngasih semangat ke temen kita, Anang, yang bakal ngikutin lomba nasyid di UNY dan berangkat hari Jumat (haha, padahal dia juga ngebet pengen ikut kita kesini) yang unfortunately, malah gak lolos (gapapa lah, baru pertama). Ini yang lebih jelasnya.

Ada modelnya hihihi. Cinta yang hilang...
Then sambil menikmati pagi di Pantai Kukup, lagi aja terus, foto-foto. Terus begitu.


Dedicated to my freaky younger sister.


Desiran ombak pada pagi hari di Pantai Kukup.





Ciee Iman menggalau


Ijo-ijo nyampah











Kegiatan foto-foto dan menikmati pagi hari pun harus terhenti karena tiba-tiba ada ombak yang gede dan jangkauannya jauh banget. Sebenernya sih takut juga gak terlalu, bajunya ituloh. Udah tinggal dikit.

Oke kami pun kembali naik dan foto-foto gak jelas pun masih berlanjut.



So, setelah itu balik ke kamar dan langsung rapi-rapi. Karena rencananya (lagi-lagi teori) jam 8 mau ngelanjutin perjalanan. Jadi gak mandi dulu karena ada rencana lain. Setelah rapi semua, sambil bawa tas, kita ke tempat makan yang kemaren dan makan nasi rames, pake jeruk anget lagi (yah lumayan itung-itung biar gak flu, soalnya Ega, Memey, sama Adun sudah terkontaminasi flu). After makan, ngutang lagi haha (beban!). Ngobrol sesaat, diteruskan dengan melanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya (oke, sekarang gw tau abis itu kemana, Indrayanti). Kalo diitung itung sekitar 10 km dari Kukup (bisa lebih bisa kurang hehe).

Nih ada petanya:

Yang garis putih tipis tuh jalur yang ditempuh



On the way. Menelusuri daerah Gunung Kidul yang meliuk-liuk


Pemandangan sekitar




Miring bro motonye hehe
Dan akhirnya setelah jauhnya berkilo-kilo (gw rasa ini lebih dari 10 km, apa cuma perasaan aja ya?) kita pun tiba di Indrayanti. Sebelum bener-bener nyampe Indrayanti, ada yang lawak nih. Kan kita berada di antara 2 persimpangan tuh (yah sama kayak antara Kukup dan Baron gitu lah). Tapi yang kita gak tahu itu plakatnya gak ada tulisan Pantai Indrayanti. Jadinya kita nanya penduduk sekitar deh. Dan kata bapak-bapaknya kalo dari posisi kita sekarang itu 1 km lah buat ke Indrayanti. Kita pun iya aja dan pamit lalu ngelanjutin perjalanan. Pas di perjalanan, Ega pun ngomong ke gw, "Itu kok bisa ya mereka (orang sekitar) bilang 1 km dari sini. Ngukurnya gimana ya?". Gw pun jawab, "Mungkin karena mereka sering jalan kesitu kali."

"Masalahnya, gw gak yakin, San. 1 km mereka kok kayaknya jauh banget ya?" Eoh, eh iya bener juga, ternyata masih jauh. Ini sih 1 km lebih namanya. Oke, namanya juga ilmu tafsir. Dan kamipun tiba di Pantai Indrayanti.

Dan disini pun kami akan membeberkan tujuan kami di Indrayanti ini. Rencananya, kami bakal berenang di pantai ini. Oke, bukan berenang di tengah laut, sekedar nyebur gak jauh-jauh. Karena katanya yang aman buat berenang (aslinya sih tetep bahaya).

Eh ternyata pas nyampe Indrayanti, lho kok? Malah "ekspektasi selalu kalah sama realita?". Boleh renang. Tapi kok terlalu berbahaya buat renang. Malah ombaknya itu berasa mau nyampe ke kita. Gede banget. Sepertinya mulut pantainya kepotong nih efek pasang berlebihan (haha *sotoy).

But I'll give the view of Indrayanti for you all. This is it.






Tuh kan, terlalu dekat dan sepi. Jadi daripada cari perkara mending lanjutin ekspedisi pantainya. Nyari tempat yang bisa buat berenang haha. Dan dapatlah kita di Pantai Sundak. Yah jaraknya cuma gak nyampe 500 meter lah dari Indrayanti ke barat (serius deket, orang sebelahan). Kita pun berhenti disitu.

To be continued...