Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.

Monday, October 18, 2010

The Lost Symbol

Wah, udah lama banget gak review buku nih. Kali ini saya kembali dengan postingan review buku.

Buku ini emang udah lama banget rilisnya, sekitar setahun yang lalu. Dengan penulis yang sama—yang jadi favorit gw saat ini, Dan Brown. Dan akhirnya gw udah baca semua buku Dan Brown, maksudnya semua buku dia yang udah dirilis ke seluruh dunia.

Kali ini Dan Brown bercerita tentang—lagi-lagi—Robert Langdon! Inilah buku ke-tiga yang ngisahin tentang dosen simbolog agama Universitas Harvard yang tinggal di Boston. Setelah petualangannya di Italia, Swiss, dan Vatikan dalam buku Angels and Demons juga petualangannya di Perancis, Inggris, dan Skotlandia dalam buku the Da Vnci Code, kali ini Langdon berada di ibukota negaranya sendiri, Washington DC dalam buku...

...The Lost Symbol...

Oke, mungkin gw termasuk orang yang 'telat' mengingat waktu rilis buku ini udah berapa lama. Tapi tetep aja gw gak peduli, kan buku. Tapi tetep lah gw bakal review nih buku, soalnya gw yakin gak semua orang udah baca buku ini.

Oke, let's check it out!

Robert Langdon diundang oleh Peter Solomon, seseorang yang sangat terkenal, pengusaha, sekertaris SMSC (Smithsonian Museum Support Center), dan juga anggota Freemason derajat ke-33 (paling tinggi untuk Scottish Rite) untuk memberikan ceramah di Gedung Capitol Washington DC (kebangetan banget kalo lo pada belum pernah denger nih gedung) da pemberitahuannya bener-bener mendadak! Dia diantar menggunakan pesawat pribadi milik Solomon.

Tapi pas sampai di Capitol, ternyata gak ada acara apa-apa! Dan Langdon pun kaget pas sampai. Dia menelepon ulang Peter Solomon. Namun, bukan Peter yang menjawab, tetapi orang lain. Rupanya Peter disandera. Orang itu mengatakan bahwa ia meminta Langdon untuk memecahkan kode-kode rahasia Mason di Washington DC.

Dari tangan Peter Solomon yang dipotong sesorang dan ditinggalkan di Gedung Capitol hingga tempat akhir dari semua petualangan di House of Temple, Langdon, bersama Officce of Security CIA, petugas keamanan Capitol, Warren Bellamy sang arsitek Capitol, pendeta Collin Galloway, dan adik Peter, Katherine. Sanagt menegangkan, terdapat kematian, dan beberapa hampir mati karena hal ini. Tetapi di samping itu, terdapat beberapa kejutan yang membuat para membaca ternganga.

Buku ini emang gak kalah menegangkannya dari buku-buku Dan Brown sebelumnya. Dalam The Lost Symbol, Brown menggabungkan antara pemerintah dan simbol agama, juga Freemason yang jadi tema utamanya. Gw jamin dah kalo baca buku ini, biarpun tebel banget, gak bakal nyesel.

No comments:

Post a Comment