Rabu, 21/10/2009 10:10 WIB
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Jika kita mempertanyakan tentang bintang david yang sangat jelas tertera di logo salah satu operator seluler terbesar di Indonesia yaitu indosat, mungkin sudah agak terlambat karena pertukaran logo ini sudah cukup lama terjadi.
Apakah ada konspirasi dibalik semua ini yang mungkin saja didalangi oleh Secret Organization yang beroperasi secara bawah tanah di Indonesia?
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Ilham
Jawaban
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Ilham yang selalu berada dalam rahmat dan hidayah Allah Swt, logo Hexagram yang terdapat dalam logo perusahaan Indosat memang sudah lama diketahui, juga mengenai siapa yang berada di balik pembelian Indosat tersebut. Hal itu agaknya tidak perlu diulang.
Nah, ke pertanyaan kedua yang seharusnya cukup ditulis, “Apakah semua ini didalangi oleh organisasi rahasia di Indonesia?” Maka saya haqqul yaqin akan menjawab: YA!
Indonesia yang memiliki banyak sekali keistimewaan dibanding negara-negara lain di dunia, seperti kandungan kekayaan alamnya yang melimpah, letaknya yang sangat srategis, iklimnya yang sangat bersahabat, populasi penduduknya yang besar, perairannya yang luas dan kaya, dan sebagainya, memang sejak lama menjadi incaran kaum imperialis dan kolonialis. Dari Spanyol dan Portugal hingga Inggris, Belanda, Jepang, dan juga Amerika Serikat. Bangsa-bangsa penjajah ini sejak lama ingin menjadikan negeri ini sebagai wilayah jajahannya dan kita tentu memahami bagaimana sejarah bercerita tentang hal tersebut.
Allah SWT telah befirman dalam banyak ayat di dalam kitab suci Al-Qur’an jika kehidupan di dunia ini senaniasa diisi dengan peperangan antara yang haq melawan kebathilan, antara pasukannya Rasulullah SAW melawan pasukannya Iblis, Setan, Dajjal, atau pun dalam kamus Barat disebut sebagai Lucifer. Ini meneruskan peperangan yang telah dilakukan Ibrahim a.s. melawan Namrudz, Musa a.s. melawan Firaun, Isa a.s. melawan Yahudi Kabbalis (para tetua Sanhendrin) yang berkumpul di dalam istana Roma, dan Rasulullah SAW melawan para tetua musyrikin Quraiys.
Demikian pula dengan sejarah manusia setelah masa Rasulullah SAW hingga hari akhir, senantiasa diisi dengan peperangan antara pengikut Rasulullah SAW, para penyeru ketauhidan, melawan para pengikut Dajjal yang menyerukan kepada kemusyrikkan, para penyembah berhala berupa uang, tahta atau jabatan kekuasaan, yang seringkali bersamaan dengan nafsu untuk bisa ‘menjajah’ wanita sebanyak-banyaknya. Satu nafsu rendah dari manusia yang tak kan pernah terpuaskan.
Sejarah Indonesia pun tidak terhindarkan dari hukum besi, iradatullah, kehidupan dunia. Sebelum merdeka pada 17 Agustus 1945, bangsa ini seolah menyatu melawan penjajah yang dalam sosoknya memang beda: berbadan lebih besar, hidung lebih mancung, rambut pirang, dan sebagainya. Dulu, musuh bangsa ini sangat nyata dan mudah dibedakan sehingga rakyat banyak yang mengetahuinya.
Selaras dengan kemajuan zaman, strategi dan taktik peperangan pun mengalami kemajuan. Dajjal dan para pengikutnya pun selalu melakukan inovasi straegi dan taktiknya. Jika dulu musuh kaum tauhid begitu jelas dan tegas, maka sekarang batasan-batasan itu sengaja dibuat kabur dan sangat tipis oleh para pengikut Dajjal sehingga bayak manusia tertipu.
Amerika Serikat adalah satu negeri besar yang sebenarnya dikendalikan oleh segelitir elit rahasia yang menuhankan Lucifer atau Dajjal. Rakyat Amerika pun banyak yang tidak menyadari hal ini. Para elit ini memiliki jaringan yang sangat luas di seluruh dunia dan sangat bernafsu untuk menjajah semua umat manusia untuk diperbudaknya. Tujuan akhir kelompok elit ini adalah menciptakan satu dunia yang baru dimana mereka menjadi penguasa satu-satunya dan selain mereka adalah budak, dan satu dunia yang hanya memiliki satu agama bernama Pluralisme.
Berbagai organisasi dibentuk oleh elit Luciferian ini dengan nama-nama yang berbeda. Di antaranya adalah Freemasonry, Illuminati, Bohemian Groove, The Round Table, Bildeberger, Zionis, Trilateral Commission, Neo-Liberal, Liberal Christianity atau juga Judeo-Christian, Islamic Liberal (di Indonesia bernama Jaringan Islam Liberal atau JIL), Gereja Setan, dan sebagainya. Mereka inilah sesungguhnya penguasa dunia sekarang dan yang juga menjajah rakyat Amerika Serikat.
Kelompok Luciferian atau Dajjal ini telah berhasil menjajah kembali Indonesia sejak kejatuhan Soekarno. Orde Baru (The New Order) adalah kreasi mereka yang menyimbolkan jika negara kaya ini merupakan modal bagi pelaksanaan The New World Order. Jenderal Suharto merupakan salah satu tokoh sentral yang membawa negeri ini kembali ke dalam masa penjajahan lagi. Jika dulu orang-orang bule langsung datang ke negeri ini dan melakukan penjajahan, maka sekarang sudah tidak perlu lagi demikian, karena banyak orang-orang Indonesia sendiri yang ternyata mau diajak bersekutu dengan kaum Dajjal untuk menghisap kekayaan bangsa dan negerinya sendiri. Banyak orang Indonesia yang mau menjadi pelayan bagi kepentingan kelompok Dajjal dalam menghancurkan negerinya sendiri. Ini dilakukan tentu ada imbalannya. Orang Indonesia yang menjadi budak-budak Dajjal Internasional ini diberi kemewahan hidup, kaya raya, dan dengan begitu sangat mencintai dunia yang bagi mereka adalah surga. Inilah salah satu tipu daya Dajjal kepada manusia.
Sejak masa Harto, Indonesia telah jatuh ke dalam cengkeraman kelompok Dajjal Internasional. Kondisi ini diteruskan oleh para penguasa seterusnya sampai detik ini. Semua orang Indonesia, apakah itu para intelektual, tokoh dan aktivis agama, rohaniawan, sipil maupun militer, yang tertipu oleh tipu daya Dajjal ini, tertipu oleh kelezatan kehidupan duniawi yang ditawarkan dan diberikannya, mau menjadi budak-budak Dajjal dengan senyum yang lebar. Mereka semua telah terlena dan terbius oleh dunia yang diciptakan Dajjal sehingga merasa nyaman dan tidak ingin keluar dari lingkungan yang penuh dengan segala kemewahan dan kelezatan. Bahkan banyak yang sujud syukur ketika namanya masuk ke dalam lingkungan Dajjal bagaikan hendak memasuki gerbang surga. Padahal semua ini adalah tipuan Iblis.
Ada banyak tokoh Indonesia yang menjadi anggota kelompok Dajjal Internasional. Bahkan di tahun 2006, terdapat sekurangnya lima tokoh Indonesia yang jelas-jelas masuk dalam daftar keanggotaan Trilateral Commission untuk wilayah Asia-Pasific. Dan berapa banyak tokoh Indonesia yang masuk menjadi anggota Neo Liberalis dengan simbol piramida? Coba Anda tengok sekarang, siapa partai politik yang simbolnya adalah membuat piramida (segitiga) dengan tangannya? Piramida adalah simbol kelompok Dajjal yang paling purba, merujuk pada bentuk piramida Mesir Kuno yang merupakan induk bagi ilmu sihir Kabbalah.
Banyak yang tidak percaya dengan apa yang telah dipaparkan dengan begitu gamblang. Semua ini disebabkan otak dan wawasan manusia Indonesia yang telah banyak diracuni oleh upaya disinformasi dan cuci otak melalui media-media besar dan sebagainya, hingga orang-orang jahat didukung habis-habisan dan orang-orang baik yang menyeru kepada ketauhidan malah dianggap sebagai agen Mossad, agen BIN, dan sebagainya. Dunia memang telah terbalik. Dan di sudut yang paling gelap di sana, Dajjal tengah tertawa terbahak-bahak melihat banyak manusia Indonesia yang dengan bodoh dan bebalnya begitu bangga mengibarkan panji NeoLib sekarang ini. Mereka dengan senyum mengembang tengah berlari melewati jalan Dajjal yang begitu mulus dan lapang, namun tidak sadar jika diujung jalan itu ada jurang yang amat dalam bernama Neraka Jahanam.
Walahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment