Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.

Thursday, March 18, 2010

The Da Vinci Code

refrensi buku lagi! hahaha… yeah, book is a part of my life.

yah, kayaknya sih gw telat banget refensiin buku ini, abis dirilisnya 6 tahun yang lalu (lho!). dan gak bakal rugi gw baca buku ini, juga buat lo semua. karena nih buku dijamin asik banget deh buat lo semua yang belum baca.

mungkin ada juga yang udah nonton filmnya. filmnya dirilis 4 tahun yang lalu. masuk box office lho. bukunya best seller di seluruh dunia, filmnya juga, klop dah.

pasti pada tahu Da Vinci Code. novel karangan Dan Brown ini emang mengguncang dunia sejak pertama kali rilis—maksudnya menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat yang beragama Kristen di seluruh dunia. soalnya isinya yang bener-bener melecehkan agama itu. filmnya juga, pas pertama dirilis, widih! pada protes semua, euy!

oke, ceritanya gini. di Museum Louvre—museum populer di Perancis yang ngoleksi lukisan-lukisan world high-class, seorang kurator tuh museum, Jacques Sauniére, meninggal—tewas—dibunuh sama seorang pengikut Opus Dei bernama Silas, yang mukanya kayak hantu, albino putih kayak kain putih bersih, rambut putih kayak uban, mata merah juga pupil merah. dia nembak perutnya si Sauniére. sebelum dia bener-bener tewas, Sauniére berusaha memberikan petunjuk kepada seseorang dan meninggal dengan pose seperti lukisan di The Virtuvian Man karya Leonardo Da Vinci.

di lain tempat, di Hotel Ritz di Paris, Robert Langdon, Dosen Universitas Harvard bidang simbol agama sedang beristirahat. tiba-tiba dia dapet telepon dari Jérom Collet, agen DCPJ (FBI-nya Perancis). Langdon dapet panggilan dari DCPJ terkait kasus kematian Sauniére. Wew? Kenapa harus dia? Padahal dia gak kenal Sauniére sama sekali. dia dan Sauniére emang ada janji buat ketemuan malam itu, tapi Sauniére nya udah tewas.

dan datnglah Langdon dan Collet ke Louvre. disitu udah ada kepala agen, Bezu Fache. Langdon disuruh Fache buat bantuin mecahin kode. tiba-tiba datanglah seorang agen wanita bernama Sophie Neveũ. usut punya usut, dia dating gak disuruh. dia dateng karena yang tewas itu kakeknya sendiri, yang besarin dia dari kecil, sejak orang tua dan adiknya meninggal.

gak taunya, Fache manggil Langdon itu gara-gara dia disangka yang ngebunuh Sauniére. dan jadilah Sophie dan Langdon melarikan diri sehingga mereka jadi buronan Perancis yang ujung-ujungnya jadi buronan internasional soalnya mereka juga ngabur ke Inggris tanpa paspor. sebenernya sih tujuannya cuma satu, mecahin kode yang dikasih kakeknya si Sophie yang ternyata ada kaitannya sama organisasi Biarawan Sion.

ah, gak mau gw nyeritain panjang-panjang! ntar malah kagak baca bukunya lagi. pokoknya disini ceritanya susah ditebak dan bagi gw buku ini ngungkapin fakta. seru deh! banyak teka-teki yang jawabannya tak terduga. penulisnya jenius!

kenapa gw baru bisa baca sekarang? pertama-tama saya berterima kasih kepada tante saya karena dia punya bukunya saya jadi penasaran sama isi buku itu (karena waktu aja yang bikin gw gak bisa bacanya). lalu, kepada perpustakaan DKI Jakarta yang bolehin gw pinjem nih buku. dan saya beruntung yang saya baca yang edisi khusus bergambarnya. jadi gak ribet dah gw ngebayangin lukisannya juga keberuntungan saya karena waktu itu nonton filmnya pas udah mau selesai. hehehe... jadi enak deh bacanya.

No comments:

Post a Comment