Waarschuwing!!!

Blog ini tidak diperuntukkan kepada:

1. Yang tidak/belum bisa membaca

2. Yang tidak suka sama isinya atau backgroundnya

3. Yang tidak memiliki nyali untuk membuka blog ini



Jika Anda ingin membaca blog ini, persiapkan mental Anda, serta harus kuat rohani dan jasmani.

Saturday, May 15, 2010

FROM URUGUAY WITH LOVE - Cerita Syamsir Alam: Sebentar Lagi Kami Pulang Ke Indonesia

Dear pembaca GOAL.com Indonesia,

Apa kabar Indonesia? Setelah beribadah puasa di bulan suci Ramadan ini, perkenankan saya mengucapkan Selamat Idul Fitri. Mudah-mudahan, ibadah khusyuk kita bisa mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa. Amin...!

Kondisi tim saat ini alhamdulillah, mantap. Sejak Agustus kemarin, teman-teman sudah menghitung hari ingin segera pulang ke Indonesia, ke rumah masing-masing. Bukan karena sudah home sick, tapi sekadar menghibur diri dengan membayangkan suasana Indonesia saat ini.

Kalau dibilang tak sabar, sebenarnya tim lebih ke tidak sabar untuk berhadapan dengan lawan-lawan di Piala Asia U-19 nanti. Insya Allah dengan kerja keras dan doa dari masyarakat Indonesia, kami bisa lolos dari penyisihan grup Piala Asia.

Alhamdulillah pula, saat ini tim menduduki peringkat pertama klasemen Torneo Honor U-17 dengan perolehan 18 poin. Menurut saya, hasil tersebut bisa diraih berkat kerja keras semua pemain serta kekompakan di antara para pemain, baik di dalam maupun di luar lapangan. Inilah kuncinya yang membuat kami bisa bermain bagus, karena semua hal akan jadi mudah kalau kita berkerja sama.

Perkembangan signifikan yang saya rasakan selama putaran kedua kompetisi di sini adalah kami lebih berani memainkan bola dari kaki ke kaki. Sudah banyak pula pemain yang berani melepaskan tendangan keras dari jarak jauh. Fisik pemain pun makin kokoh. Yang jelas, kami mencapai kemajuan besar sejak kompetisi tahun lalu.

Jika ada kesempatan yang belum bisa terwujud saat ini adalah kami ingin melakukan ujicoba melawan tim nasional Uruguay. Kami ingin mengalahkan mereka. Mungkin itu jadi impian kami.

Soal puasa, kondisi di sini tentunya sangat berbeda dengan di Indonesia. Di sini sama sekali tidak terasa suasana bulan suci Ramadan. Bagi para pemain beragama Islam, ada yang berpuasa, tapi ada pula yang tidak. Alasan bagi yang tidak berpuasa adalah karena kami takut berat badan turun, sedangkan menurut pelatih fisik itu sangat fatal apalagi babak kualifikasi Piala Asia sudah dekat.

Namun, secara keseluruhan tidak ada sama sekali yang menyulitkan kami untuk menjalankan ibadah puasa. Alhamdulillah, pelatih memberikan latihan di malam hari agar kami bisa berpuasa siang harinya. Kami pun sudah berkomunikasi dengan penginapan untuk mempersiapkan saat saur dan berbuka, jadi tidak ada masalah soal ini. Tidak ada pula acara yang khusus. Tapi, satu minggu yang lalu kami diundang Kedutaan Besar Mesir untuk berbuka puasa bersama di tempat mereka.

Kalau dari berita yang saya baca, ramai pembahasan tentang baik buruknya puasa bagi pemain sepakbola. Pembaca tentu masih ingat komentar pelatih Inter Milan Jose Mourinho tentang Sulley Ali Muntari, bukan? Menurut saya pribadi sebagai pemain sepakbola, puasa sangat berpengaruh. Jika pemain berpuasa dan tim sedang mengikuti jadwal kompetisi yang tengah padat, bisa saja pemain itu terkena penyakit liver karena kekurangan cairan di dalam tubuh. Atau setidaknya dapat mengurangi berat badannya tiga hingga empat kilogram. Apapun, tentu pilihan ada di tangan pemain sendiri. Lagipula, sebagai umat Muslim yang baik sudah sewajarnya kita menjalani perintah agama.

Pembaca, rencananya awal Oktober nanti tim kembali dari Montevideo ke Jakarta. Para pemain diberi waktu satu minggu untuk beristirahat sebelum memulai lagi pemusatan latihan di Sawangan sampai kualifikasi Piala Asia U-19, yang dijadwalkan awal November mendatang.

Tentu saja, kami tak sabar berlaga di depan masyarakat sendiri dan saya sangat berharap mengalirnya banyak dukungan kepada tim agar kerja keras selama mengikuti kompetisi di Uruguay selama dua tahun ini dapat membuahkan hasil positif.

Sampai jumpa, Indonesia!

~Syamsir Alam

No comments:

Post a Comment